Jozy Altidore
Libero.id - Beberapa tahun sebelum Christian Pulisic bermain di Liga Premier bersama Chelsea atau Weston McKennie merumput di Juventus, sepakbola Amerika Serikat pernah mengenal Jozy Altidore. Dianggap sebagai salah satu talenta terbaik di Negeri Paman Sam, striker berpostur 185 cm itu bersiap jadi pengangguran di usia 32 tahun.
Jozy Altidore dikenal publik pertama kali pada 16 September 2006 saat mencetak gol indah kemenangan 1-0 New York Red Bull atas Columbus Crew pada menit 83. Gol dari jarak 30 meter itu dihasilkan dalam usia 16 tahun.
Dua tahun kemudian, petualangan Jozy Altidore di Eropa dimulai. Dimulai dengan Villarreal, dirinya sempat dipinjamkan ke Xerez, Hull City, hingga Bursaspor. Kemudian, berkarier di Belanda dengan AZ Alkmaar. Di sana, dia memenangkan Piala KNVB 2012/2013.
Karier Eropa Jozy Altidore kemudian berlanjut ke Liga Premier. Selama dua musim membela Sunderland, dia tampil 52 pertandingan semua ajang. Sayang, dia hanya bisa mencetak tiga gol.
Status sebagai pemain klub Eropa otomatis mengantarkan Jozy Altidore ke gerbang tim nasional. Sejak junior, dirinya dipercaya bermain di berbagai turnamen bergengsi. Sebut saja Piala Dunia U-20 2007 di Kanada. Kemudian, Olimpiade 2008 di Beijing.
Di level senior, Jozy Altidore bermain untuk Amerika Serikat di Piala Konfederasi 2009 dengan hasil runner-up. Ada lagi Piala Dunia 2010 dan Piala Dunia 2014. Kemudian, empat Piala Emas CONCACAF, yaitu 2011, 2015, 2017, 2019. Prestasi terbaik juara Piala Emas CONCACAF 2017.
Jika ditotal, Jozy Altidore membela Amerika Serikat 115 kali dengan 42 gol. Dan, penampilan terakhirnya untuk negara terjadi pada 2019. Sejak saat itu, dirinya tidak pernah dipanggil membela Amerika Serikat. Bahkan, dia seperti hilang ditelan bumi, meski masih aktif bermain profesional di MLS.
Sempat memperkuat Toronto FC selama tujuh musim, Jozy Altidore kemudian membela New England Revolution pada Februari 2022. Tapi, lima bulan kemudian, dia dipinjamkan ke Puebla di Liga MX hingga akhir musim 2022.
☀️ Días, porque bueno el penal de @IsraelReyesrom1 ayer en con @ClubPueblaMX ??
¿Quién más lo celebró como @JozyAltidore?#LigaBBVAMX ⚽ #Apertura2022 pic.twitter.com/PibhNdhsec
— Liga BBVA MX (@LigaBBVAMX) October 10, 2022
Dengan hanya mencetak dua gol dan bermain enam kali, Puelba tidak memiliki niat mempermanenkan status Jozy Altidore. Sialnya, New England Revolution juga tidak memiliki rencana mempekerjakan Jozy Altidore. Apalagi, kontraknya akan berakhir setelah MLS 2022 finish sebelum Piala Dunia 2022.
Bruce Arena on the future of forward Jozy Altidore, who is on loan from the New England Revolution to Puebla through the winter:
"I know he has interest in going elsewhere, we’ll work with him to see if that’s possible."
Altidore just ended year one of a three-year max-TAM deal pic.twitter.com/TQ85TzgKML
— Tom Bogert (@tombogert) October 13, 2022
"Mengenai Jozy Altidore, musimnya kemungkinan akan berakhir pada akhir pekan ini. Kami akan melanjutkan diskusi dengan agennya. Saya tahu dia memiliki minat untuk pergi ke tempat lain," kata Pelatih New England Revolution, Bruce Arena, dilansir ESPN.
Tapi, mantan pelatih timnas Amerika Serikat itu tidak bisa menjamin apakah Jozy Altidore akan tetap di klubnya atau tidak. "Kami akan bekerja dengan agennya untuk melihatnya (bermain). Itu (kembali ke New England Revolution) tidak mungkin," beber Bruce Arena.
Jadi, semua orang masih melihat apa yang terjadi selanjutnya untuk Jozy Altidore. Pasalnya, dalam beberapa musim terakhir dirinya berjuang melawan masalah cedera. Itu membuatnya kehilangan sentuhan magisnya. Bahkan, dia hanya memainkan 59 pertandingan sejak awal musim 2020 dan mencetak 10 gol.
13 years ago today, #USMNT shocked the world by defeating European champions Spain 2-0 in the 2009 Confederations Cup— which ended Spain’s 35 game unbeaten streak.
Goals came from Jozy Altidore and Clint Dempsey. Spain would go on to win the World Cup a year later. pic.twitter.com/XkqYkWDOJl
— Anthony (@anthony_jack_k) June 24, 2022
(mochamad rahmatul haq/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini