Libero.id - Gillingham FC akan melawan pemuncak klasemen sementara League Two alias Divisi 4 Liga Inggris 2022/23, Stevenage FC, sementara itu Gillingam FC berada jauh di posisi ke-19. Dalam pada itu bek andalan Timnas Indonesia, Elkan Baggott berharap bisa tampil penuh atau paling tidak dimainkan pada laga yang dihelat di Stadion Priestfield, Sabtu (15/10) malam WIB.
"Mudah-mudahan saya bisa kembali ke tim inti untuk liga nanti," kata Elkan dikutip dari Kent Online
Sekembalinya dari FIFA matchday September lalu, Elkan Baggott sendiri sebetulnya jarang diturunkan oleh Gillingham FC. Pemain pinjaman dari Ipswich Town itu bahkan hanya bermain satu menit usai saat melawan Sutton United, pada (1/10) lalu.
Kemudian Elkan hanya menjadi penghangat bangku cadangan kala Gillingham FC ditahan imbang 1-1 melawan Crewe Alexandra, (8/10).
Kini, Elkan Baggott siap untuk dimainkan apabila diturunkan melawan klub yang menurutnya bakal menjadi laga yang sangat sulit, tetapi karena itu juga Gillingham FC harus menunjukkan permainan dengan baik.
“Ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit yang akan kami persiapkan sebaik mungkin. Kami sangat menantikannya. Ini adalah kesempatan untuk menguji diri kami melawan yang terbaik di liga saat ini." ungkap Elkan
Elkan memang mulai jarang mendapat menit bermain di League Two. Namun, ia turun penuh di dua laga EFL Trophy, melawan Brighton and Hove Albion U-21 pada 4 Oktober dan menghadapi Colchester United, Selasa (11/10) lalu.
Elkan mengakui bahwa performanya belum konsisten bersama Gillingham FC pada musim ini. Akan tetapi, ia tak pernah menyerah untuk memperjuangkan tempatnya di tim utama.
"Saya memiliki awal yang sulit dan kemudian menemukan performa saya, tepat sebelum saya pergi [FIFA matchday], saya memiliki laga sulit melawan Mansfield [kalah 0-2 pada 17 September] tetapi kembali dengan perasaan baik." tutupnya.
Hal penting yang kerap dilakukan Elkan adalah merefleksikan performa dan jujur pada dirinya sendiri dengan mengatakan, 'Saya bisa lebih baik di sana-sini' dan begitulah cara Elkan Baggott belajar dari yang sudah-sudah.
Opini