Harry Williams
Libero.id - Sebelum menjadi negara persemakmuran Inggris, dalam sejarahnya Aborigin adalah suku pertama alias orang pribumi yang menghuni daratan Australia.
Dan, Negeri Kangguru itu telah memiliki banyak atlet pribumi yang sukses di banyak bidang olahraga, tetapi Harry Williams adalah orang pertama yang memecahkannya dengan bermain sepak bola di level tertinggi. Performa itu membuatnya tampil di Piala Dunia 1974.
#OnThisDay in 1974, Harry Williams became the first Indigenous Australian to represent the national team.
BACA ANALISIS LAINNYA
Kisah Frenkie de Jong Menepis Rumor Tentang Gaji Besarnya di BarcelonaThe fullback played at our first @FIFAWorldCup, and represented his country 43 times, including 20 ‘A’ internationals.#AllForTheSocceroos pic.twitter.com/QO73WxqQI1
— Socceroos (@Socceroos) May 20, 2022
Williams dibesarkan di Peakhurst, Sydney, pada 1960-an. Rugbi saat itu mendominasi olahraga di Australia, tapi sepak bola yang justru menarik perhatian Williams.
Di usia 19 tahun pada 1970, Williams memulai karier sepak bola profesionalnya di Divisi Satu, St George Budapest. Dia bisa masuk tim utama lantaran mengisi slot pemain yang harus menepi karena cedera.
Anak muda yang memiliki kecepatan itu tampil sangat mengesankan, sehingga dia mempertahankan tempatnya di tim utama - dan setelah hanya enam pertandingan, Williams dipanggil untuk bermain dengan tim nasional dalam pertandingan uji coba. Bahkan, salah satunya bermain melawan Indonesia.
“Kami memainkan sesuatu seperti 15 pertandingan dengan beberapa negara - Indonesia, Hong Kong, China, Jerman, Israel, Meksiko, hingga Iran," kenangnya.
"Itu adalah awal dari pembentukan Socceroos baru - itu adalah waktu yang menyenangkan."
Williams memantapkan dirinya di tim nasional Australia selama beberapa tahun setelah itu, yakni sebagai bek kiri. Dia adalah bagian dari skuad timnas Australia di Piala Dunia 1974.
Dia diberi debut Piala Dunia oleh Pelatih Rale Rasic dan diberi kesempatan untuk tampil mengesankan dalam pertemuan penyisihan grup terakhir melawan Chile, di mana saat itu Australia harus berjuang keras dengan 10 pemain dan hasil akhir laga itu adalah skor imbang 0-0.
"Kami adalah pioneer, tim Australia pertama yang pergi ke luar negeri dan bermain di panggung dunia," kata Williams kepada majalah Deadly Vibe.
“Melihat kembali kadang-kadang saya hanya berpikir, wow. Bagi sekelompok pekerja paruh waktu untuk mencapai apa yang kami lakukan di arena internasional cukup menakjubkan.”
"Itu adalah sesuatu yang Anda impikan, tetapi kemudian tiba-tiba itu terjadi.”
Williams menggambarkan Piala Dunia 1974 sebagai peristiwa yang luar biasa.
"Piala Dunia adalah acara yang luar biasa. Kata-kata yang tidak dapat menggambarkan pengalaman dan perasaan menjadi bagian dari itu."
“Ketika kami bermain melawan Jerman Barat, kami bertanding melawan superstar yang telah kami tonton selama bertahun-tahun di televisi di rumah. Kami bermain melawan idola kami! Itu adalah sesuatu yang akan selalu kami kenang."
Banyak yang ditulis pada saat itu tentang Williams menjadi orang asli Australia pertama yang bermain di Piala Dunia - namun, dia tidak pernah berpikir banyak tentang pentingnya hal itu pada saat itu.
“Saat itu hanya saya, pesepakbola, hanya itu yang saya pikirkan,” kata Williams. “Saya hanyalah pemain lain di lapangan.”
"Sekarang saya melihat diri saya sebagai panutan, tetapi tidak hanya sebagai panutan pribumi untuk apa yang saya capai sebagai orang Aborigin, tetapi juga sebagai panutan bagi semua anak."
Williams berharap bahwa dia akan melihat lebih banyak pemain pribumi bersaing di level tertinggi karena 'bakat luar biasa' yang mereka miliki. "Johnny Warren selalu mengatakan kepada saya bahwa bakat Aborigin di luar sana adalah sumber daya yang belum dimanfaatkan, dan bahwa kita harus melakukan sesuatu untuk itu."
Sejak menyelesaikan karier bermainnya pada 1989, Williams telah mempertahankan minat dalam sepak bola dan telah terlibat dengan pembinaan pemain muda.
Williams juga membantu meluncurkan 'The Harry Williams Cup' - sebuah turnamen sepak bola pribumi yang mempertemukan anak-anak pribumi dari seluruh NSW dalam sebuah turnamen.
Dia mengaku pensiun dari olahraga yang dicintainya itu tidak mudah. "Ini bukan tentang piala atau penghargaan. Saya sangat menikmati kepuasan pribadi yang datang dengan bermain. "Tapi melatih para pemain muda sangat menyenangkan dan sesuatu yang sangat saya nikmati."
(mochamad rahmatul haq/yul)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini