Neymar dan Juninho
Libero.id - Masa depan negara Brasil kembali dipertaruhkan dalam pesaingan pemilu dan beberapa pesepakbola Brasil nyatanya sebagian besar mendukung petahana sayap kanan Jair Bolsonaro.
Berikut adalah ikhtisar di mana para pemain timnas Brasil berdiri dalam derby presiden Brasil yang gila sepak bola, yang mempertemukan Bolsonaro melawan veteran kiri Luiz Inacio Lula da Silva dalam putaran kedua 30 Oktober.
Bolsonaro memenangkan dukungan terbesar dari dunia sepak bola ketika superstar Paris Saint-Germain dan superstar tim nasional Neymar memberinya dukungan.
#Rivaldo, ex-centrocampista di Milan e Barcellona, ricondivide su Instagram un video propagandista pro-Bolsonaro del cantante Andre Valadao e invita a votare "con certezza" il 22, la lista di Bolsonaro.
— Pallonate in Faccia (@pallonatefaccia) October 20, 2022
Neymar, 30, memposting video di TikTok tentang dirinya yang menyanyikan lagu dansa elektronik pro-Bolsonaro tiga hari sebelum pemilihan putaran pertama 2 Oktober.
Selain Neymar, ada beberapa pemain kenamaan timnas Samba yang mendukung Bolsonaro, diantaranya:
Pemain saat ini:
-Lucas Moura (Tottenham Hotspur)
- Felipe Melo (Fluminense)
Mantan pemain:
- Juara Piala Dunia 1994 Romario (Barcelona, Miami, antara lain), sekarang menjadi Senator yang bersekutu dengan Bolsonaro
- Juara Piala Dunia 2002 Rivaldo (Barcelona, antara lain)
- Juara Piala Dunia 2002 Marcos (Palmeiras)
- Veteran tim nasional Robinho (Real Madrid, AC Milan, antara lain), yang telah dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara karena pemerkosaan oleh pengadilan Italia
Sejarawan olahraga, Joao Malaia, mengatakan para pesepakbola sangat tertarik pada kebijakan dan retorika ekonomi ultra-liberal Bolsonaro.
"Ini sangat banyak tentang kesuksesan individu dan kemampuan untuk mengatasi semua kesulitan, yang sejalan dengan lintasan pesepakbola," katanya.
Hanya satu pemain saat ini yang secara terbuka mendukung Lula: juara Olimpiade Tokyo 2020 Paulinho (Bayer Leverkusen).
Veteran yang mendukung mantan presiden meliputi:
- Juara Piala Dunia 1994 Rai (Botafogo, Sao Paulo, Paris Saint-Germain), yang memberikan dukungan untuk Lula.
- Veteran tim nasional Walter Casagrande (Korintus, Porto, antara lain), sekarang menjadi pandit sepakbola terkenal.
- Veteran tim nasional dan master tendangan bebas Juninho Pernambucano (Lyon).
- Mantan pelatih tim nasional Vanderlei Luxemburgo (1998-2000).
O Juninho Pernambucano na propaganda do Lula me deixou pikachu surpreso pic.twitter.com/Wu4RKarNKH
— Julio Cesar (@cesares_j) October 18, 2022
Malaia mengatakan pesepakbola Brasil terkadang membayar mahal untuk aktivitas politik.
"Ada pepatah di Brasil: sepak bola dan politik tidak bisa bercampur," katanya.
Salah satu contoh: pensiunan penyerang Reinaldo (Atletico Mineiro), yang mengklaim dirinya dicadangkan di Piala Dunia 1978 karena merayakan gol dengan salut Black Power.
Pakar pemasaran olahraga Rafael Zanette mengatakan politik juga dapat berdampak negatif terhadap peluang pemain dalam kontrak dengan klub dan sponsor.
"Seorang pria yang mengambil sikap politik memicu lonceng alarm," katanya.
Pengecualian yang menonjol adalah gerakan pro-demokrasi pada 1980-an di sisi Sao Paulo, Corinthians, selama kediktatoran militer Brasil (1964-1985).
Pemimpinnya termasuk Casagrande dan mendiang saudara laki-laki Rai, Socrates.
(muflih miftahul kamal/muf)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini