Libero.id - 3 pekan lebih setelah Tragedi Kanjuruhan, pemain naturalisasi yang pernah memperkuat Timnas IndonesiaCristian Gonzales akhirnya menyanggupkan diri untuk mengunjungi Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang, Minggu (23/10) siang WIB.
Pemain veteran yang kini memperkuat PSIM Yogyakarta itu tak sendiri ditemani sang istri, Eva Siregar, anak-anaknya Amanda, Nando, dan Vanessa, tampak Gonzalez membawa bunga sebagai simbol duka cita dan menaruhnya di Gate 13 Stadion Kanjuruhan. .
''Sampai sekarang saya tidak percaya bisa terjadi seperti itu. Saya pikir itu gosip dari media,'' kata Gonzales ke awak media dilansir dari Wearemania.
Selain itu Gonzalez juga mengingat bagaimana ia dulu sempat memperkuat Singo Edan.
"Alhamdullilah saya lama main di Arema, ini rumah kedua saya, waktu saya main di sini tidak pernah terjadi seperti ini,'' imbuhnya.
Gonzales memang memiliki cerita indah saat berseragam biru kebanggaan Arema FC. Tak tanggung-tanggung, Gonzalez memperkuat klub kebanggaan Masyarakat Malang itu dari 2013-2017. Ia juga turut mempersembahkan trofi Piala Presiden 2017, di mana ia menjadi top skorer dengan catatan 11 gol.
Pemain asal Uruguay itu berusia 46 tahun itu berharap insiden tersebut menjadi yang pertama dan terakhir dan harapannya tentu saja sepakbola Indonesia segera bangkit.
''Harapan saya, ini menjadi yang pertama dan terakhir. Sepak bola ini hiburan masyarakat, apalagi suporter Indonesia itu fanatik,'' tutupnya.
Dalam sejarah sepakbola Indonesia, nama Gonzalez tercatat sebagai striker top. Ketajamannya di depan gawang lawan tak perlu diragukan lagi. Ia tercatat pernah menjadi top skorer liga Indonesia selama beberapa musim beruntun (2004-2009), yang paling manis saat melesakkan 29 gol bersama Persik Kediri pada musim 2005.
Opini