Gerard Pique, Luis Rubiales
Libero.id - Pemerintah Spanyol baru saja mengeluarkan peraturan komersial unik yang dikenal sebagai peraturan "Anti-Pique". Apa itu?
Masalah ini bermula pada April 2019 ketika Gerard Pique menjadi sorotan setelah dituduh menghasilkan jutaan dolar dari format baru Supercopa de Espana, yang digelar di Timur Tengah. Perusahaan bek Barcelona itu, Kosmos, membantu menengahi kesepakatan penyelenggaraan pertandingan dengan Presiden RFEF, Luis Rubiales.
Supercopa de Espana perdana setelah kesepakatan itu digelar di Arab Saudi dan berlangsung pada Januari 2020. Setelah itu berlanjut terus untuk 2021 dan 2022. Untuk 2023, Supercopa akan menampilkan juara La Liga, Real Madrid, pemenang Copa del Rey, Real Betis, serta dua tim besar lainnya, Barcelona dan Valencia. Laga akan berlangsung di King Fahd International Stadium, Riyadh.
Beberapa bulan kemudian, skandal ini terbongkar ke media. Sebuah pesan audio WhatsApp antara Luis Rubiales dan Gerard Pique dibocorkan ke media sosial oleh El Confidencial. Dalam percakapan itu diungkapkan bawah perusahaan milik Gerard Pique telah menghasilkan 19,9 juta pounds (Rp 359 miliar) untuk menegosiasikan kontrak yang berdurasi enam tahun.
Tidak ada transfer antara Luis Rubiales dan Gerard Pique. Arab Saudi sebagai pemenang tender yang membayar langsung sehingga secara hukum menjadi sah.
Gerard Pique kemudian membantah melakukan kesalahan. Dia mengklaim biaya komisinya relatif normal dan sesuai dengan pasar. "Semua yang kami lakukan adalah legal. Saya akan mengekspos bagian saya dalam konflik kepentingan, saya ingin menunjukkan wajah saya karena saya tidak menyembunyikan apa pun," kata Gerard Pique saat itu, di Twitch.
"Saya bangga dengan apa yang kami lakukan di Kosmos. Kami ingin mengubah format kompetisi dan membuatnya lebih menarik bagi pemirsa. Itu berdampak pada pendapatan. Presiden RFEF, Luis Rubiales, sangat menyukai gagasan itu," tambah mantan bek La Furia Roja.
An 'anti-Pique' clause is set to be introduced in Spain. pic.twitter.com/xX6yegiMdU
— SPORTbible (@sportbible) October 26, 2022
"Arab Saudi bukan satu-satunya pilihan. Amerika Serikat dan Qatar juga sempat menjadi opsi. Pada akhirnya, mereka (RFEF) memutuskan pergi ke Arab Saudi. Komisi? Di dunia tempat kita tinggal, itu relatif normal. Ini bergerak antara 10-15% dan kami percaya bahwa itu sejalan dengan apa yang dibebankan lembaga untuk melakukan jenis manajemen ini. Komisi ini sesuai dengan pasar," ungkap Gerard Pique.
Setelah skandal itu, Pemerintah Spanyol turun tangan. Mereka bergerak dengan menyiapkan sebuah peraturan baru. Pada pasal 47 menyatakan larangan kepada setiap pemain aktif untuk memiliki hubungan komersial dengan kompetisi yang sedang dikuti. Klausul ini disebut "Anti-Pique".
"Untuk organisasi kegiatan ini dan kompetisi olahraga resmi di tingkat negara bagian, tidak ada hubungan komersial yang dapat dilakukan dengan atlet aktif yang kemungkinan besar akan berpartisipasi di dalamnya," bunyi peraturan tersebut.
Namun, untuk saat ini tidak akan ada tindakan yang diambil terhadap Gerard Pique. Pasalnya, undang-undang tersebut tidak berlaku surut, melainkan ke depan sejak disetujui DPR dan sah diundangkan oleh Pemerintah Spanyol.
#FCB ??
? El acuerdo que Piqué, a través de Kosmos, firmó con la Federación para la celebración de la Supercopa ya no sería posible
✍️ @ErnestFolch
— Diario SPORT (@sport) October 27, 2022
https://t.co/7LJLvP5jD9
(diaz alvioriki/anda)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini