Mateo Kovacic
Libero.id - Tidak salah menyebut Kroasia identik dengan Luka Modric. Tapi, pemain Real Madrid itu bukan satu-satunya. Runner-up Piala Dunia 2018 masih memiliki banyak pemain jempolan. Mateo Kovacic contohnya.
Gelandang Chelsea bakal menjadi salah satu pemain andalan tim nasional Kroasia pada Piala Dunia 2022. Pemuda berusia 28 tahun itu dikenal memiliki kemampuan yang baik di lini tengah. Biasanya, dia ditempatkan dalam peran sentral, gelandang box-to-box. Tapi, dia juga bisa bermain di posisi yang lebih dalam, melebar di kiri, atau sebagai gelandang serang.
Kemampuan lengkap tersebut didapatkan Mateo Kovacic lewat perjalanan panjang. Mantan pemain Inter Milan dan Real Madrid itu telah menyukai sepakbola sejak kecil saat bergabung dengan Akademi LASK di Linz, Austria.
Mateo Kovacic memulai sepakbola dari Austria karena di negara itulah dirinya dilahirkan. Sama seperti kebanyakan orang Kroasia, orang tua Mateo Kovacic juga mengungsi ke luar negeri ketika pecah Perang Balkan dan Perang Kemerdekaan Kroasia pada 1990-an.
Kemudian, pada 2007, ketika berusia 13 tahun, Mateo Kovacic ditemukan oleh para pencari bakat dari beberapa klub Eropa terkemuka, termasuk Ajax Amsterdam, Inter Milan, Juventus, dan Bayern Muenchen. Tapi, keluarganya memilih mudik ke Zagreb. Di sanalah dia bergabung dengan Dinamo Zagreb.
Setelah melakukan debut profesional pada 20 November 2010, karier Mateo Kovacic terus menanjak. Bahkan, pada usia 16 tahun 198 hari, dia memecahkan rekor Dino Pehar (16 tahun 278 hari) sebagai pencetak gol termuda di kompetisi elite Kroasia.
Selepas memenangkan dua gelar Liga Kroasia, dua Piala Kroasia, dan tampil dalam 73 pertandingan resmi, Mateo Kovacic pindah ke Inter Milan pada 31 Januari 2013. Tiga hari kemudian, dia langsung melakukan debut di Serie A. Dia masuk sebagai pemain pengganti di babak pertama dalam pertandingan melawan Siena.
Tapi, akibat regulasi Financial Fair Play (FFP) yang mengancam Inter Milan, Mateo Kovacic terpaksa dijual ke Real Madrid. Tapi, kesuksesan Los Blancos di Spanyol dan Eropa tanpa kontribusi nyata Mateo Kovacic. Dia hanya bermain di sedikit pertandingan. Jadi, pada 8 Agustus 2018, dia dipinjamkan ke Chelsea.
Berkat penampilan yang lebih baik di Inggris, Chelsea akhirnya mempermanenkan status Mateo Kovacic. Pergantian pelatih dari Maurizio Sarri, Frank Lampard, Thomas Tuchel, hingga Graham Potter ternyata tidak mampu mengoyahkan status Mateo Kovacic sebagai pemain utama Chelsea.
Uniknya, penampilan di klub mampu diterjemahkan Mateo Kovacic ke tim nasional dengan sempurna. Setelah membela tim junior, dia menjalani debut senior melawan Serbia pada Kualifikasi Piala Dunia 2014, 22 Maret 2013. Dia bermain sebagai gelandang tengah bersama Luka Modric.
Berkat bantuan Mateo Kovacic, Kroasia lolos ke Piala Dunia 2014. Kemudian, mengantarkan Kroasia mencapai final Piala Dunia 2018. Dia adalah pemain yang memberi assist Ivan Rakiti saat mencetak gol ketiga Kroasia dalam kemenangan 3-0 atas Argentina di penyisihan grup.
Data dan fakta Mateo Kovacic
Nama lengkap: Mateo Kovacic
Tempat lahir: Linz , Austria, 6 Mei 1994
Tim saat ini: Chelsea
Karier bermain senior
2010–2013: Dinamo Zagreb
2013–2015: Inter Milan
2015–2019: Real Madrid
2018–2019: Chelsea (pinjam)
2019–sekarang: Chelsea
2013–sekarang: Kroasia
Gelar juara
Dinamo Zagreb
Prva HNL: 2010/2011, 2011/2012, 2012/2013
Piala Kroasia: 2010/2011, 2011/2012
Real Madrid
La Liga: 2016/2017
Supercopa de Espana: 2017
Liga Champions: 2015/2016, 2016/2017, 2017/2018
Piala Super Eropa: 2016, 2017
Piala Dunia Antarklub: 2016, 2017
Chelsea
Liga Champions: 2020/2021
Liga Europa: 2018/2019
Piala Super Eropa: 2021
Piala Dunia Antarklub: 2021
Penghargaan individual
Croatian Football Hope of the Year: 2011
Chelsea Player of the Year: 2019/2020
Chelsea Goal of the Season: 2021/2022
Order of Duke Branimir: 2018
Countdown: 2⃣8⃣ days to Croatia's opening match in 2022 @FIFAWorldCup in Qatar ⏳
? Two prominent dribbling experts among the #Vatreni are 2⃣8⃣ years old: Mateo Kovačić and Bruno Petković!
? Who is your favourite dribbling expert in #Croatia squad? #WorldCup #Family pic.twitter.com/oOytGhHTgY
— HNS (@HNS_CFF) October 25, 2022
(atmaja wijaya/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini