Diego Maradona
Libero.id - Diego Maradona adalah legenda. Dan, salah satu yang paling diingat dari megabintang Argentina itu adalah ketika mencetak gol paling kontroversial dalam sejarah sepakbola, yaitu di Piala Dunia 1986.
Momen ikonik itu terjadi ketika Argentina melawan tim nasional Inggris di Estadio Azteca, Mexico City. Gol legendaris tersebut terjadi saat Diego Maradona meninju bola ke gawang setelah melakukan duel dengan Peter Shilton dalam sebuah skema serangan yang dilancarkan Argentina.
Wasit yang memimpin pertandingan, Ali bin Nasser, dari Tunisia, memutuskan momen tersebut sebagai gol. Gol yang membantu Argentina mengalahkan Three Lions 2-1 dan lolos ke semifinal sebelum memenangkan Piala Dunia 1986.
Pertanyaannya, ke mana bola legendaris itu? Menurut Dailymail, bola tersebut ternyata dikuasai sang pengadil lapangan. Beberapa tahun kemudian, Ali bin Nasser akhirnya melepaskan bole itu ke kolektor setelah puluhan tahun disimpan di rumahnya.
Oleh Ali bin Nasser, bola bersejarah tersebut dijual melalui sebuah pusat pelelangan, Graham Budd Auctions. Harganya, 3 juta pounds (Rp54 miliar).
"Bola ini adalah bagian dari sejarah sepakbola internasional. Rasanya seperti waktu yang tepat untuk berbagi dengan dunia. Di Meksiko 1986 saya termasuk diantara 42 wasit di turnamen. Wasit Afrika tidak mendapatkan kesempatan yang sama seperti wasit Eropa. Jadi, ketika diberitahu FIFA bahwa saya dipilih karena saya termasuk yang terbaik di dunia, itu adalah kehormatan besar," kata Ali bin Nasser, dilansir Dailymail.
The ball Diego Maradona used to score his “Hand of God” goal against England at the 1986 World Cup will be auctioned next month for £2.5m-£3m.
Earlier this year, Maradona’s shirt from the quarterfinal was sold for £7.1m - a world record fee for a piece of sporting memorabilia. pic.twitter.com/b2ElReVz3F
— Jon Boafo (@JonBoafo) October 13, 2022
"Untuk gol pertama Maradona (gol tangan Tuhan) saya tidak bisa melihat kejadian dengan jelas. Dua pemain, Shilton dan Maradona, menghadap saya dari belakang," tambah Ali bin Nasser.
"He was quite clever because he flicked his head at the same time."
Peter Shilton says Diego Maradona had greatness but no sportsmanship because he never apologised for his infamous Hand of God goal in the 1986 World Cup. pic.twitter.com/p4vXeI9Cvs
— Sky Sports News (@SkySportsNews) November 26, 2020
"Sesuai instruksi FIFA yang dikeluarkan sebelum turnamen, saya melihat ke hakim garis saya untuk konfirmasi keabsahan gol. Dia berjalan kembali ke garis tengah yang menunjukkan dia puas bahwa gol harus bertahan," tambah Ali bin Nasser.
"Pada akhir pertandingan, pelatih kepala Inggris, Bobby Robson, berkata kepada saya bahwa saya telah melakukan pekerjaan dengan baik. Dia hanya menyebut hakim garis tidak bertanggung jawab," beber Ali bin Nasser.
On this day in 1986, Diego Maradona with the best World Cup performance in history. He scored the Hand of God and the Goal of the Century for Argentina vs. England at the World Cup. pic.twitter.com/DbqnpyZOyR
— Roy Nemer (@RoyNemer) June 22, 2022
(mochamad rahmatul haq/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini