Neymar, Jair Bolsonaro
Libero.id - Beberapa tahun lalu, masyarakat Indonesia terbelah gara-gara pemilihan presiden. Istilah cebong dan kampret sangat populer di dunia maya maupun dunia nyata. Ternyata, hal yang mirip terjadi di Brasil. Bahkan, bintang sepakbola sekelas Neymar ikut menjadi korban keterbelahan masyarakat Negeri Samba.
Brasil baru saja mengggelar pesta rakyat untuk memilih pemimpinnya. Ada dua kandidat yang bersaing ketat untuk memperebutkan hati rakyat. Presiden pertahana dengan ideologi "kanan jauh", Jair Bolsonaro, melawan mantan presiden dari "kiri tengah", Lula da Silva.
Dengan hanya dua calon yang maju, otomatis persaingan berlangsung ketat dan masyarakat benar-benar terbelah. Hasilnya, Lula da Silva mengalahkan Jair Bolsonaro dengan selisih tipis, 50,9% berbanding 49,1%.
Seperti halnya di Indonesia pada 2019 ketika Presiden Joko Widodo head to head dengan Prabowo Subianto, rakyat Brasil juga terbelah sangat ekstrim. Mulai dari rakyat biasa hingga tokoh terkenal sekelas Neymar "bertarung" habis-habisan agar jagoannya menang.
Sayangnya Neymar berada di pihak yang kalah. Selama masa kampanye, megabintang Paris Saint-Germain (PSG) itu secara aktif menjadi corong Jair Bolosnaro.
Selain alasan ideologi, keberpihakan Neymar kepada Jair Bolsonaro dikabarkan karena pengampunan pajak yang didapatkan. Neymar sempat dituduh melakukan penggelapan pajak. Tapi, kemungkinan dukungannya kepada Jair Bolsonaro telah membuat kasus itu dilupakan. Kini, ketika Lula da Silva memenangi pemilihan presiden, banyak orang Brasil ramai-ramai menyindir Neymar.
Ribuan pendukung Lula da Silva turun ke jalan untuk merayakan kemenangan. Dan, di sela-sela kegembiraan itu, mereka tak lupa meneriakkan nama Neymar berkali-kali. Itu sebagai bentuk sindiran kepada eks pemain Santos untuk segera membayar pajak dan melunasi "utang" kepada negera.
Sialnya, itu bukan hanya dilakukan pendukung Lula da Silva di dunia nyata. Di media sosial, akun Neymar juga dibanjiri netizen. Bahkan, beberapa video sindiran kepada Neymar viral.
"Hei Neymar, anda harus membayar (pajak)!" teriak pendukung Lula berulang kali dalam sebuah video yang viral itu.
“Ey Neymar, tendrás que declarar (impuestos)”.#LulaPresidente @telesurtv pic.twitter.com/FGt05hEFAF
— Nacho Lemus (@LemusteleSUR) October 31, 2022
Sebelumnya, saat kampenye, Lula da Silva juga sempat merespons dukungan Neymar kepada Jair Bolsonaro. Ketika ditanya tentang dukungan Neymar untuk Jair Bolsonaro, Lula da Silva mengaku bisa mengerti sikap sang pemain. "Saya pikir dia takut jika saya menang. Semua orang akan tahu Bolsonaro mengampuni pajaknya," kata Lula.
Kemudian, setelah hasil pemilihan diumumkan dan Jair Bolsonaro kalah, Neymar mengeluarkan pernyataan lewat akun media sosialnya. "Semoga kehendak-Mu jadi, Tuhan," tulis Neymar di media sosial seusai pengumuman hasil pemilu menyatakan Lula da Silva menang.
Que Deus nos abençoe e nos proteja ????? pic.twitter.com/rGBoFWimEk
— Neymar Jr (@neymarjr) October 29, 2022
(mochamad rahmatul haq/anda)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini