Fran Merida
Libero.id - Ada banyak pemain muda Arsenal yang tampil cemerlang. Tapi hanya ada sedikit yang terlihat berkembang. Beberapa jadi bintang yang sebenarnya. Sementara yang lainnya hilang dari peredaran. Apakah itu termasuk Fran Merida?
Fran Merida bergabung dengan The Gunners dari La Masia. Keberhasilan mantan pemain junior Barcelona lainnya, Cesc Fabregas, di Arsenal membuat Fran Merida berada dalam ekspektasi besar. Itu karena banyak pendukung Arsenal yakin jebolan La Masia pasti seperti Cesc Febregas.
Tidak hanya La Masia, jalan karier Fran Merida juga mirip Cesc Fabregas. Dirinya juga menjalani debut tim utama The Gunners di usia yang masih sangat muda, yaitu 17 tahun.
Awalnya, semua tampak baik-baik saja dan sempurna untuk Fran Merida. Bayang-bayang kesuksesan Cesc Fabregas tampaknya akan diikuti dengan mudah. Semua orang juga percaya dengan kemampuan gelandang kelahiran Barcelona, 4 Maret 1990, tersebut.
Namun, seiring waktu, tanda-tanda Fran Merida bukan Cesc Fabregas mulai terlihat ketika dipinjamkan ke Real Sociedad pada 2008.
"Kami mendidik para pemain dan kemudian mereka bermain untuk klub lain. Saya merasa kami terlalu murah hati, terutama ketika anda telah bekerja dengan mereka selama bertahun-tahun," kata Arsene Wenger ketika itu tentang keputusan meminjamkan Fran Merida ke La Liga, dilansir Sky Sports.
Bersama Real Sociedad, Fran Merida bermain 17 kali pada paruh kedua musim 2008/2009. Lalu, Arsenal memanggilnya pulang untuk diproyeksikan menghadapi musim baru, 2009/2010.
Kemudian, saat kontrak Fran Merida habis pada akhir musim, Arsenal mengajukan proposal baru. Tapi, di usia 20 tahun, Fran Merida tampaknya merasa yakin akan bisa mendapatkan jam terbang lebih banyak di tempat lain. Jadi, dia memutuskan bergabung dengan Atletico Madrid.
Pada saat itu, Atletico Madrid dilatih Quique Sanchez Flores. Dia membangun sesuatu yang besar setelah memenangkan Liga Europa di musim sebelumnya. Los Colchoneros juga punya orang-orang hebat seperti Sergio Aguero dan Diego Forlan. Lalu, Fran Merida berharap bisa menjadi bagian dari proyek ambisius itu.
Sayang, itu gagal. Fran Merida tetap gagal mendapatkan jam terbang lebih banyak. Bahkan, pada 2011, terjadi pergantian pelatih di Estadio Vicente Calderon. Quique Sanchez Flores pergi untuk memberi Gregorio Manzano tempat.
Pelatih baru ternyata kurang senang dengan gaya main Fran Merida. Gregorio Manzano mengirimnya ke Portugal sebagai pemain pinjaman di SC Braga. Dan, ketika kembali pada pertengahan musim, pelatihnya telah berganti menjadi Diego Simeone. Di posisinya juga ada pemain baru asal Turki yang lebih berkelas, Arda Turan.
13 years ago today, Fran Mérida scored this screamer as the Arsenal beat Liverpool 2-1 in the League Cup at the Emirates ???pic.twitter.com/uaeSreqGFu
— Gunners (@Gunnersc0m) October 28, 2022
Dengan kenyataan itu, tidak ada masa depan bagi Fran Merida di bawah Diego Simeone. "Saya meninggalkan Arsenal karena saya pikir Atletico Madrid akan menjadi tempat terbaik saya. Tapi, ternyata tidak benar," ujar Fran Merida beberapa tahun kemudian.
Gagal di Atletico Madrid, Fran Merida kemudian pindah ke Hercules Alicante di Segunda Division. Kemudian, pergi ke Brasil untuk membela Athletico Paranaense di Brasiliero Serie A.
Dari Negeri Samba, Fran Merida kembali ke kasta kedua Spanyol untuk bermain di Huesca, Osasuna, dan Espanyol. Bersama Los Periquitos, peruntungan Fran Merida sedikit lebih baik. Dia membantu klub dari kota kelahirannya itu promosi ke La Liga. Tapi, setelah ada di La Liga, bakat Fran Merida disia-siakan.
Lalu, apa kabarnya sekarang? Setelah gagal mendapatkan jam bermain lebih banyak di La Liga 2021/2022, Fran Merida memutuskan meninggalkan Spanyol sekali lagi. Pada 5 Agustus 2022, dia pergi ke China membela Tianjin Jinmen Tiger.
Apakah dia sukses di Liga Super China? Tidak juga! Klub yang dulu bernama Tianjin TEDA itu berada di posisi 10 klasemen sementara. Kompetisi akan berakhir pada pertengahan Desember 2022, dan tampaknya tidak ada harapan bagi Fran Merida membantu Tianjin Jinmen Tiger lolos ke kompetisi Asia.
Fran Mérida al Tianjin Jinmen Tigers FC de la Superliga China. #RCDE pic.twitter.com/RCMoSxrDyv
— Birras Lovers RCDE (@BirrasLovers_) August 5, 2022
(diaz alvioriki/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini