Arsene Wenger, Mikel Arteta
Libero.id - Arsenal menikmati awal musim Liga Premier terbaik dalam beberapa tahun. Berdasarkan statistik dan sejarah, The Gunners seharusnya bisa melanjutkan tren ini hingga akhir musim.
Akhir pekan ini, Arsenal akan menghadapi Chelsea dalam usaha mempertahankan posisi puncak klasemen dan menjaga selisih dua poin dengan Manchester City. Ini akan menjadi usaha yang tidak mudah karena secara tradisional The Blues selalu jadi lawan tangguh.
Tapi, jika mereka mampu mengatasi Chelsea, potensi Arsenal mempertahankan posisi puncak sangat besar hingga akhir musim. Pasalnya, catatan statistik di 12 pertandingan awal membuktikan hal tersebut.
Arsenal telah memenangkan 10 dari 12 pertandingan. Mereka hanya kalah sekali dan mencetak 30 gol. Dan, sebuah komputer super telah memprediksi The Gunners akan memenangkan gelar dengan penghitungan poin rekor klub. Sebaba, total 31 poin Arsenal saat ini adalah salah satu yang terbaik dalam sejarah Liga Premier pada tahap ini.
Faktanya, hanya Newcastle United yang gagal memenangkan gelar dengan total poin yang sama setelah 12 pertandingan.
Sebagai pembanding, Manchester City memenangkan Liga Premier setelah 12 pertandingan. Mereka mengumpulkan 34 poin di musim 2011/2012 dan 2017/2018. Liverpool juga mencapai angka yang mengesankan dalam musim 2019/2020. Man City (2018/2019) dan Chelsea (2014/2015) juga berhasil mengumpulkan 32 poin.
Hebatnya, semua klub itu kemudian memenangkan gelar juara Liga Premier di akhir kompetisi!
Kemudian, empat tim lain yang mengumpulkan 31 poin setelah 12 pertandingan, tiga di antaranya mengakhiri musim dengan trofi. Mereka adalah Chelsea (2005/2006) dan Manchester United (1993/1994, 2006/2007), yang dinobatkan sebagai juara dengan jumlah poin sama seperti Arsenal saat ini pada 12 laga awal 2022/2023.
Stat shows Arsenal WILL win title - only ONE team failed from same position https://t.co/7cWoJ81xpp
— Sun Sport (@SunSport) November 3, 2022
Menariknya, hanya ada satu tim yang mencetak 31 poin di 12 laga awal, dan gagal merebut gelar. Mereka adalah The Magpies asuhan Kevin Keegan pada musim 1995/1996.
Ketika itu, Newcastle United memimpin Liga Premier dari Agustus 1995 hingga pertengahan Maret 1996. Mereka juga unggul 12 poin dari Manchester United pada akhir Januari. Tapi, kemudian terjun bebas memasuki fase penentuan.
Jadi, hal ini wajib menjadi statistik yang wajib direnungkan Mikel Arteta saat musim berlanjut, dengan juara bertahan Man City hanya tertinggal dua poin.
This 'average position faced' stat is the biggest joke I've ever seen. Positions change every week. It's not an accurate way to measure the quality of opponents faced. Especially when Arsenal were 1st and Utd were 5th when we faced them, bringing their average down. Dumb logic. https://t.co/vniNozqdIU
— The Wave (@TheWaveAFC) November 1, 2022
(mochamad rahmatul haq/anda)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini