Kisah Dua Anak Muda Spanyol Jadi Intel RB Leipzig Saat Duel vs Atletico Madrid

"Tanpa ada orang Jerman di starting line-up Atletico, Leipzig akan lebih mudah untuk menjaga instruksi taktis pelatih"

Analisis | 06 August 2020, 21:02
Kisah Dua Anak Muda Spanyol Jadi Intel RB Leipzig Saat Duel vs Atletico Madrid

Libero.id - Pertemuan RB Leipzig dengan Atletico Madrid di perempat final Liga Champions disambut Diego Simeone dengan wajah kecut. Penyebabnya, dua pemain muda Spanyol yang saat ini menghuni starting line-up Die Roten Bullen.

Keberadaan Jose Angel Esmoris Tasende alias Angelino di lini belakang dan Daniel Olmo Carvajal di sektor depan menjadikan Leipzig tim yang punya kemampuan untuk berbicara banyak di pentas Eropa. Angelino dan Olmo memungkinkan Julian Nagelsmann menyesuaikan diri dengan formasi 3-4-2-1 yang luar biasa dalam beberapa waktu terakhir.

Nagelsmann memilih mereka sebagai anak-anak muda yang sangat mudah beradaptasi di lingkungan baru. Keduanya baru bergabung ke Bundesliga pada 31 Januari 2020. Olmo dikontrak 4 tahun setelah ditransfer dari Dinamo Zagreb. Sementara Angelino dipinjam dari Manchester City hingga akhir musim 2019/2020.

"Saya tidak pernah melihat pemain manapun yang mapan secepat Angel di sini. Tentu saja saya sangat senang jika dia bersedia bermain untuk kami terus di masa depan," ujar Nagelsmann, dilansir bundesliga.com. 

Dengan tidak adanya fans di stadion, komunikasi di lapangan akan ditingkatkan. Tanpa ada orang Jerman di starting line-up Atletico, Leipzig akan lebih mudah untuk menjaga instruksi taktis pelatih dari pemahaman musuh. Sementara Angelino dan Olmo dapat memberi masukan berharga kepada Nagelsmann tentang semua yang mereka dengar dari Simeone maupun anak-anak didiknya.

"Anak ini (Olmo) berkembang dengan baik sebagai pemain. Dia cepat dan memiliki IQ sepakbola yang tinggi. Dia selalu ingin menang. Dia salah satu dari mereka yang tidak tahan kalah. Itu sangat mirip dengan rekan Spanyolnya di bek kiri (Angelino)," beber arsitek kelahiran Landsberg am Lech, 23 Juli 1987, itu.

Libero.id

Daniel Olmo. Kredit: transfermarkt.com

Fakta menunjukkan, banyak orang yang belum mengenal kedua pemain muda Spanyol tersebut. Olmo misalnya. Asli Katalunya dan lahir di Terrassa, dia sempat mendapatkan kesempatan menimba ilmu di La Masia sejak usia 9 tahun setelah 1 tahun mencicipi pendidikan di Espanyol. 

Namun, persaingan di La Masia tidak semudah yang dibayangkan. Meski berbakat, nasib baik belum membawa gelandang serang berpostur 179 cm tersebut menjadi bagian tim utama Barcelona. Lalu, Olmo memutuskan meninggalkan La Masia untuk bergabung dengan klub elite Kroasia, Dinamo Zagreb, dengan kontrak profesional sejak 1 Juli 2014.

Di kompetisi medioker Eropa itu, Olmo menjelma sebagai pemain muda berbakat. Dia cepat menunjukkan talenta yang gagal ditunjukkan selama menimba ilmu di Barcelona. Dalam waktu singkat Olmo masuk skuad utama Dinamo. Pemain kelahiran 7 Mei 1998 itu memulai debut di usia 16 tahun pada 7 Februari 2015 melawan NK Lokomotiva.

Performa bagus di Zagreb membuat Olmo mendapatkan panggilan tim nasional Spanyol U-21. Tahun lalu, dia menjadi bagian dari La Rojita yang menjuarai Euro U-21. Olmo mencetak tiga gol di turnamen itu, termasuk satu gol saat membantu Spanyol meraih kemenangan 2-1 atas Jerman di final.

Pada tahun yang sama, tepatnya 15 November, Olmo menjalani debut berseragam La Furia Roja. Dia langsung mencetak gol saat Kualifikasi Euro 2020 melawan Malta digelar di Estadio Ramon de Carranza, Cadiz. Dia hanya membutuhkan waktu 3 menit untuk mencetak gol saat turun sebagai pemain pengganti di babak kedua. Hasil akhirnya Spanyol unggul 7-0.

Bagaimana dengan Angelino? Pemuda kelahiran Coristanco, 4 Januari 1997, itu memiliki jalan karier yang berbeda dengan Olmo. Mengawali semuanya dari SSB Luis Calvo Sanz Carballo dan sempat membela tim remaja Deportivo La Coruna, Angelino hijrah ke Man City U-18 pada 8 Juli 2012.

Libero.id

Angelino. Kredit: transfermarkt.com

Pada 2 Desember 2014, Angelino dimasukkan dalam daftar pemain cadangan The Citizens yang bertanding melawan Sunderland di Premier League. Lalu, pada 30 Januari 2016, dia mendapatkan kesempatan menjalani debut dari Pep Guardiola. Pemuda berpostur 170 cm itu bermain saat Man City menghadapi Aston Villa di Piala FA. Dia masuk pada menit 81 menggantikan Gael Clichy.

Sayang, persaingan di Man City memang ketat. Akibatnya, Angelino harus bersedia dipinjamkan ke berbagai klub. Dia sempat membela New York City di MLS, Girona dan Real Mallorca di La Liga, serta NAC Breda di Eredivisie.

Akibat performa bagus bersama NAC, PSV Eindhoven datang dengan proposal kontrak 5 tahun yang langsung disetujui. Angelino tampil bagus bersama PSV sepanjang 2018/2019 sehingga Man City memutuskan melakukan buy back pada awal musim 2019/2020. Namun, pada pertengahan musim, dirinya kembali dipinjamkan. Kali ini ke Leipzig.

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan RB Leipzig


  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network