David Beckham
Libero.id - Piala Dunia 1998 tidak akan mungkin dilupakan David Beckham dan tim nasional Inggris. Sedang berada dalam puncak karier dan diharapkan bersinar di Prancis, hasilnya justru mengecewakan. Penyebabnya, kartu merah di pertandingan krusial melawan Argentina akibat terpanving provokasi.
David Beckham telah menikmati banyak momen selama karier sepakbola, baik momen indah atau momen menyedihkan. Bersama Manchester United, dia menjadi salah satu pahlawan treble yang legendaris pada 1998/1999.
Setahun sebelum membawa Man United berjaya di Liga Champions, David Beckham bersama The Thee Lions tampil di Piala Dunia 1998. Saat itu, mereka punya materi pemain yang diyakini akan bisa berbicara banyak selama turnamen di Prancis. Mereka juga memainkan sepakbola yang cukup agresif.
Tapi, semuanya berubah saat Inggris bertemu Argentina. Pertandingan itu tidak hanya dikenal karena gol solo run indah Michael Owen ke jala Carlos Roa, melainkan juga kartu merah David Beckham.
Saat itu, dia termakan provokasi Diego Simeone. Wasit yang memimpin pertandingan langsung memberikan kartu merah, dan harapan Inggris untuk mendapatkan Piala Dunia 1998 sirna.
Menjelang rilisnya film dokumenter Disney+ miliknya berjudul "Save our Squad with David Beckham", dia berbicara tentang semuanya. Itu termasuk apa yang dia anggap sebagai momen terberat dan paling membanggakan dari kariernya.
David Beckham ingat ketika dia mengalami cedera saat bermain untuk AC Milan di Italia. Itu cedera tendon achilles, dan ahli bedah yang melakukan operasi mengatakan kepadanya bahwa ada kemungkinan dia tidak bisa bermain lagi. Dia mengungkapkan, itu benar-benar menyedihkan.
Namun, dia menjelaskan bahwa momen terberatnya sebagai pesepakbola profesional terjadi saat bermain untuk Inggris. Bahkan, dia harus dibantu Sir Alex Ferguson untuk mengatasi pengalaman pahit itu.
"Momen terberat adalah ketika saya mendapat kartu merah di Piala Dunia melawan Argentina. Orang-orang meragukan saya sebagai pemain, sebagai seorang profesional, dan saya melewati masa-masa sulit, di dalam dan di luar lapangan. Tapi, saya berada di Man United pada saat itu dan saya memiliki pelatih hebat, Sir Alex Ferguson, yang mendukung saya," kata David Beckham kepada LAD Bible.
"If it wasn't for the #MUFC fans, it would have been very difficult for me to get over that moment." ?
Former England captain David Beckham reflects on his 1998 World Cup red card against Argentina. ???????? pic.twitter.com/dGkuYJk8cy
— Sky Sports Premier League (@SkySportsPL) June 24, 2022
David Beckham juga menyebutkan penggemar telah menjadi bagian dari kesadarannya, tentang hari-hari yang lebih cerah akan datang. "Itu adalah tim yang hebat dengan rekan satu tim yang hebat. Dan, yang lebih penting, para penggemar di Manchester United membuat saya melewati saat-saat sulit," kata David Beckham.
Terakhir, David Beckham menyebutkan, meraih treble bersama Man United pada 1998/1999 merupakan momen lain yang sangat menyenangkan, selain menjadi kapten The Three Lions.
"Momen paling membanggakan saya adalah saat diberikan ban kapten untuk Inggris. Mewakili negara saya adalah hal terpenting yang terjadi dalam karier saya, dan menjadi kapten adalah yang paling membanggakan," pungkas David Beckham.
#OnThisDay 30th of June 1998:
David Beckham became the most hated man in England after his red card in the World Cup against Argentina.
The behavior of the media and the non United fans were a thundering disgrace‼️pic.twitter.com/OKbrEXxnBZ
— ??????? ??????? - aka Larry ?? (@Cantona_Collars) June 30, 2022
(diaz alvioriki/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini