Libero.id - Performa wasit asal Jerman Felix Zwayer mendapat kritikan keras setelah memutuskan dua penalti kontroversial pada laga Juventus lawan Lyon di perdelapan final Liga Champions di Juventus Stadium. Juventus tersisih dari Liga Champions karena aturan gol tandang.
Wasit Felix Zwayer memberi Lyon penalti setelah menganggap ada pelanggaran terhadap Hossem Aouar oleh Rodrigo Bentancur. Padahal dalam rekaman jelas tekel itu bersih.
Dia juga memberi Juventus penalti dengan anggapan Mempis Depay handball padahal dalam rekaman tangannya menempel di badan.
Zwayer dikenal sebagai wasit yang pernah terlibat skandal pengaturan skor pada laga DFB Pokal 2005 lalu. Saat itu dia menjadi asisten wasit Robert Hoyzer.
Pada pertandingan itu, Olympique Lyon meloloskan diri ke perempat final Liga Champions kendati kalah 1-2 dari Juventus.
Pasalnya, dengan hasil itu skor agregat menjadi imbang 2-2, tetapi Lyon punya keunggulan agresivitas gol tandang, demikian catatan laman resmi UEFA.
Gol tandang itu dicetak melalui eksekusi penalti Memphis Depay pada awal laga, yang dibalikkan lewat dwigol Cristiano Ronaldo, tapi tidak ada gol ketiga yang jadi prasyarat Juve untuk melangkah ke babak selanjutnya.
Kedua tim memulai laga dengan tempo cepat. Lyon mendapat peluang terlebih dahulu saat kiper Juve Wojciech Szczesny menepis ancaman Houssem Aouar meski bola sebenarnya sedikit melebar.
Semenit kemudian Lyon mendapat hadiah penalti karena wasit Felix Zwayer menganggap Rodrigo Bentancur melakukan pelanggaran terhadap Aouar. Wasit sempat meminta tinjauan VAR sebelum kemudian tetap pada keputusannya.
A todos los que dicen "inventan penales para la Juve", miren el penal que inventaron para el Olympique de Lyon. Nunca hubo falta de Rodrigo Betancur sobre Houssem Aouar...
Para mí, totalmente justo que el partido esté empatado. pic.twitter.com/nM0sPXEngz
— Steve Romero Alvarado (@Steveromal) August 7, 2020
Depay yang menjadi algojo sukses memasukkan bola melalui sepakan bergaya Panenka.
Juve yang mencoba bangkit kerap terperangkap offside saat mengirimkan bola ke lini depan. Federico Bernadeschi kemudian melakukan pergerakan apik saat ia menusuk di tepi lapangan dan garis byline sambil melewati para pemain Lyon dan kiper Anthony Lopes, sebelum bola kemudian dibuang bek tengah Marcelo.
OOOOH LA PANENKA DE MEMPHIS DEPAY POUR L’OUVERTURE DU SCORE LYONNAISE!!!! #JUVOL pic.twitter.com/T27nzmwjAG
— La VAR du foot ? (@LaVARDuFoot) August 7, 2020
Menjelang turun minum sejumlah peluang didapat kubu tuan rumah. Sundulan Gonzalo Higuain dari umpan Juan Cuadrado masih dapat dikuasai kiper Lopes, tidak lama berselang Lopes menepis bola tendangan bebas Ronaldo.
Dari tendangan bebas yang dieksekusi Miralem Pjanic, wasit menganggap bola mengenai tangan Depay di dalam kotak penalti. Meski mendapatkan protes dari para pemain Lyon, ia bertahan dengan keputusannya.
The Two penalties given in this game shouldn't have been awarded. Poor refereeing worse from VAR. Not sure how you could give a handball against Depay for that lol. #JUVOL #JuveOL #UCL #Juvemtus pic.twitter.com/jbJXRkH5Cd
— MacPali (@AliMacPali786) August 7, 2020
Ronaldo lantas menjadi algojo penalti menjebol gawang Lyon.
Juventus mencoba tampil lebih agresif pada babak kedua. Mereka pun berhasil membawa timnya berbalik memimpin saat sepakan jarak jauh kaki kiri Ronaldo bersarang ke gawang Lopes pada menit ke-60.
Tuan rumah yang hanya memerlukan satu gol lagi untuk dapat melaju ke perempat final berusaha meningkatkan intensitas serangan. Peluang berikutnya didapat melalui sundulan Leonardo Bonucci yang melebar dari tendangan sudut, sundulan Higuain yang melambung di atas mistar gawang, dan tandukan Ronaldo dari tendangan sudut yang juga masih melambung.
Masuknya Paulo Dybala untuk menggantikan Bernadeschi tidak memberi banyak dampak bagi serangan Juve, dan pemain Argentina itu hanya bertahan selama 14 menit di lapangan karena merasa sakit pada kakinya. Ia lantas digantikan pemain muda Marco Olivieri.
Pada fase akhir pertandingan Juve terus mencoba menebar ancaman ke kotak penalti Lyon. Namun baik umpan-umpan panjang maupun operan pendek mereka dapat digagalkan para pemain bertahan Lyon yang tampil disiplin. Sampai peluit panjang berbunyi, skor 2-1 untuk keunggulan Juve tidak berubah lagi.
16-12-2023 | ||
Genoa C | 1 - 1 | Juventus |
09-12-2023 | ||
Juventus | 1 - 0 | SSC Napoli |
02-12-2023 | ||
AC Monza | 1 - 2 | Juventus |
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini