Piala Dunia 2022
Libero.id - Dua Lipa telah menepis rumor bahwa dia akan bernyanyi pada upacara pembukaan Piala Dunia 2022 dan menyatakan bahwa dia hanya akan melakukan perjalanan ke Qatar setelah pemerintah disana memperbaiki catatan hak asasi manusianya.
Usai disebut-sebut akan tampil di acara pembukaan pekan depan, penyanyi pop berusia 27 tahun itu merilis pesan di Instagram Stories.
"Saat ini ada banyak spekulasi bahwa saya akan tampil di upacara pembukaan piala dunia di Qatar," tulisnya.
Dua Lipa clears rumors about performing at the opening ceremony of the World Cup in Qatar.
‘I will not be performing & nor have I ever been involved in any negotiation to perform [...] I look forward to visiting Qatar when it has fullfilled all the human rights pledges it made’ pic.twitter.com/Ca7DA9H1bC
— Pop Base (@PopBase) November 13, 2022
"Saya tidak akan tampil dan saya juga tidak pernah terlibat dalam negosiasi apa pun untuk tampil."
"Saya akan menyemangati Inggris dari jauh dan saya berharap bisa mengunjungi Qatar ketika Qatar telah memenuhi semua janji hak asasi manusia yang dibuatnya ketika memenangkan hak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia."
Itu terjadi setelah FIFA mendesak negara-negara untuk berkonsentrasi pada sepak bola selama Piala Dunia di tengah kekhawatiran atas sikap terhadap pendukung LGBTQ dan bagaimana pekerja migran diperlakukan.
Kontroversi Piala Dunia 2022
Para pekerja migran yang membangun stadion Piala Dunia Qatar diduga mengalami diskriminasi, jam kerja yang panjang, kondisi kerja yang tidak menguntungkan, pencurian upah, dan pelanggaran tanggung jawab lainnya.
Menyusul pengawasan internasional yang intens, Qatar telah menerapkan sejumlah reformasi perburuhan yang telah dipuji oleh Equidem dan organisasi hak lainnya, meskipun para juru kampanye mengklaim bahwa pelanggaran masih tetap ada.
Namun, Qatar selalu membantah klaim bahwa keselamatan dan kesehatan 30.000 pekerja konstruksi yang membangun infrastruktur Piala Dunia dalam bahaya.
Ambet E. Yuson, Sekretaris Jenderal Serikat Buruh Bangunan dan Kayu Internasional, mengklaim bahwa sementara pekerja lain di Qatar mungkin tidak memiliki tingkat perlindungan yang sama, pekerja migran yang dipekerjakan pada proyek pembangunan Piala Dunia memilikinya.
Di tengah kekhawatiran tentang perlakuan terhadap hak pekerja migran dan dampak Piala Dunia di Qatar terhadap lingkungan, beberapa kota di Prancis, termasuk Paris, tidak akan menyiarkan pertandingan Piala Dunia di layar besar di zona penggemar terbuka pada bulan Oktober.
(muflih miftahul kamal/muf)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini