Timnas Inggris
Libero.id - Tim nasional Inggris akan memulai kampanye Piala Dunia 2022 dengan menghadapi Iran. Selain memanaskan mesin dengan berlatih taktik maupun strategi, The Three Lions ternyata juga menyempatkan diri menjajal kemampuan tendangan penalti.
Inggris di bawah asuhan Gareth Southgate sebenarnya tampil cemerlang di ajang internasional dalam beberapa tahun terakhir. Itu termasuk pada Euro 2020. Inggris berhasil melaju ke final sebelum kalah dari Italia melalui adu penalti yang dramatis di Wembley.
Kekalahan melalui adu penalti di final Euro 2020 itu menyisakan trauma yang cukup besar bagi Inggris. Apalagi, mereka punya daftar panjang kekalahan menyakitkan di babak tos-tosan.
Jadi, untuk mengembalkkan kepercayaan diri para pemainnya, Gareth Southgate meminta para pemainnya untuk berlatih tendangan penalti sebelum laga pertama melawan Iran. Harry Kane dkk melakukan latihan tendangan penalti dengan taktik baru, yaitu tanpa harus dijaga Kiper. Hal itu untuk menghindari arah tendangan yang bisa ditebak oleh penjaga gawang.
Alih-alih penjaga gawang yang sebenarnya, pemain Inggris menggunakan jaring keterampilan yang memaksa pemain untuk menendang sudut gawang.
"Ini bisa merugikan jika mereka melawan penjaga gawang karena kita kemudian mulai tahu ke mana arah tendangan. Jika saya tahu ke mana arah tendangan sebanyak 7 dari 10 kali, dan saya mulai menipu, atau pergi lebih awal, dan mulai menyelamatkan mereka, anda mungkin mulai mengkhawatirkannya," kata Aaron Ramsdale, dilansir The Sun.
"Kami memiliki sesuatu yang disebut jaring keterampilan dengan sudut yang terbuka. Saat ini para pemain hanya melatih teknik. Semua orang bisa mengambil penalti, hanya margin tekanan yang bagus yang sayangnya tidak bisa kami buat ulang di luar sana," tambah kiper Arsenal.
Dalam sejarahnya, selama adu penalti, Inggris sering menderita kekalahan. Kemenangan adu penalti terakhir Inggris adalah yang pertama di Piala Dunia. Itu saat mengatasi Kolombia di babak 16 besar Piala Dunia 2018.
That winning penalty in training feeling... ? pic.twitter.com/TbGJOhS7ox
— England (@England) March 19, 2019
Selama turnamen di Rusia itu, Southgate memiliki metode pelatihan yang berbeda. Dia memaksa para pemainnya untuk jalan jauh ke titik putih sebelum menghadapi penjaga gawang. Tapi, kini metode itu berubah setelah sakit hati musim panas lalu. Pelatih berusia 52 tahun itu fokus pada para pemainnya jika pertandingan harus diselesaikan melalui adu penalti.
Beberapa pemain seperti Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka, yang gagal mencetak gol saat melawan Italia dilecehkan secara rasial oleh para pendukung di media sosial. Jadi, penting untuk mengembalikan kepercayaan mereka dalam mengeksekusi tendangan penalti.
The England team & Gareth Southgate have met and held a training session with migrant workers at their training base in Al Wakra.
The #ThreeLions took pictures, signed shirts and faced a penalty shoot out with those who have worked on the tournament.#BBCFootball #BBCWorldCup
— BBC 5 Live Sport (@5liveSport) November 17, 2022
(atmaja wijaya/anda)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini