Alphonso Davies
Libero.id - Alphonso Davies hanya butuh 69 detik untuk membawa Kanada unggul cepat dalam pertandingan Grup F mereka melawan Kroasia, Senin dini hari (28/11/2022) WIB.
Gol bek berusia 22 tahun itu - yang tercepat dalam pertandingan penyisihan grup Piala Dunia sejak Clint Dempsey mencetak gol setelah 29 detik melawan Ghana pada 2014.
Setelah sentuhan luar biasa dari Cyle Larin di sayap kanan, pemain sayap yang cepat Tajon Buchanan mengirimkan umpan silang pin-point ke pemain Bayern Muenchen Davies, yang menanduknya dengan mudah.
Berikut cuplikannya,
Menit pertama
— Ruang Bola (@ruangbola_) November 27, 2022
Kanada unggul lewat alphonso daviespic.twitter.com/8X78aOUpzy
Lahir dari orang tua Liberia di kamp pengungsi Ghana setelah mereka melarikan diri dari perang saudara, Davies pindah ke kota dingin Edmonton, Alberta, Kanada pada usia lima tahun.
Setelah tampil baik di akademi anak, pada usia 14 tahun Davies kemudian bergabung dengan Vancouver Whitecaps dan setahun kemudian dia bermain secara profesional di USL untuk tim kedua Whitecaps.
Dia akan menjadi pemain pertama yang lahir di tahun 2000-an yang tampil di Major League Soccer ketika dia membuat kemajuan pesat ke tim utama mereka.
Segera, Davies akan menjadi pemain internasional penuh dengan Kanada dan pada gilirannya, sejumlah klub top Eropa menunjukkan minat. Setelah dua musim penuh di MLS, Davies yang berusia 17 tahun bergabung dengan Bayern dalam rekor transfer MLS saat itu.
Dia kemudian menjadi orang Kanada pertama yang memenangkan Liga Champions setelah memainkan peran utama untuk Bayern Munich saat mereka mengalahkan Paris Saint-Germain pada tahun 2020.
Awal tahun ini, Davies secara terbuka menjelaskan rintangan berat menjadi pesepakbola profesional level atas.
Setelah sukses di Liga Champions, Davies merenungkan kisahnya.
"Datang ke Eropa dan memenangkan Liga Champions dengan klub hebat seperti Bayern adalah segalanya yang bisa saya minta," katanya.
"Ini menunjukkan tim yang saya miliki di sekitar saya, membantu saya setiap kali saya bermain; mereka bermain sangat baik di Liga Champions dan bisa bermain di sini luar biasa bagi saya."
"Cerita saya, itu hanya untuk menunjukkan jika Anda memutuskan untuk melakukannya, Anda dapat melakukan apa saja. Saya senang memiliki medali di leher saya dan trofi di sisi saya."
(muflih miftahul kamal/muf)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini