Rusuh di Belgia dan Belanda
Libero.id - Kemenangan tim nasional Maroko atas Belgia di Piala Dunia 2022 ternyata direspons negatif pendukung The Atlas Lions. Sekelompok imigran Maroko melakukan kerusuhan di Belgia dan Belanda setelah pertandingan.
Polisi Belgia terpaksa menggunakan meriam air dan gas air mata setelah diserang fans Maroko di jalanan Brussels dan beberapa kota di Belgia lainnya. Laporan menyebut, 11 orang telah ditangkap setelah adegan liar meletus, bahkan sebelum akhir pertandingan.
Sebuah pernyataan Polisi Brussels mengklaim bahwa puluhan orang, termasuk beberapa yang mengenakan hoodies, mencari konfrontasi dengan polisi, yang membahayakan keselamatan publik.
Laporan tersebut mengklaim bahwa para penggemar dipersenjatai dengan tongkat dan seorang jurnalis terluka oleh kembang api.
Rekaman insiden mengklaim bahwa penggemar sepakbola Maroko adalah kontributor utama kekerasan di Brussels. Berbagai video menunjukkan penggemar Maroko menyalakan kembang api, merusak jalan, membakar, serta menghancurkan mobil.
Laporan itu mengatakan bahwa sekitar seratus petugas polisi berada di tempat kejadian dengan penduduk diminta untuk menghindari daerah-daerah tertentu di pusat kota. Ketenangan pulih sekitar pukul 7 malam waktu setempat, tapi banyak kerusakan telah terjadi.
???? | Riots led by mostly Moroccan immigrants – broke out in Brussels after Morocco beat #Belgium at the World Cup. pic.twitter.com/Q8pWFCGqkg
— Terror Alarm (@Terror_Alarm) November 27, 2022
Riots in Belgium after Morocco defeat them at the World Cup !! https://t.co/AsUYtMjTuc
— Sanjeev Sanyal (@sanjeevsanyal) November 27, 2022
Disturbing scenes out of Belgium where riots have broken out after the country’s 2-0 loss to Morocco today. Police have reportedly had to seal off parts of Brussels’ city centerpic.twitter.com/1Sz6qOa0Zh
— Men in Blazers (@MenInBlazers) November 27, 2022
The riots by Moroccan fans have spread from Brussels to Amsterdam tonight.
Morocco won against Belgium 2-0 at the World Cup a few hours ago.
?????? pic.twitter.com/h4Z3JhHX7h
— Visegrád 24 (@visegrad24) November 27, 2022
Walikota Brussels, Philippe Close menyesali insiden itu. "Saya mengutuk dengan keras insiden sore ini. Polisi sudah tegas turun tangan," tulis Philippe Close di Twitter.
"Karena itu, saya menyarankan agar para penggemar tidak datang ke pusat kota. Polisi melakukan semua yang mereka bisa untuk menjaga ketertiban umum. Saya telah memerintahkan polisi untuk menangkap para pembuat onar," lanjut pernyataan sang Walikota.
Belgia adalah rumah bagi sekitar 500.000 orang keturunan Maroko. Mereka adalah imigran yang bekerja dan mencari makan di Belgia untuk menghidupi keluarganya di kampung halaman.
Meski diterima dengan baik di Belgia, banyak orang Maroko bersikap kurang terpuji. Buktinya, episode kekerasan Piala Dunia 2022 tidak hanya terbatas di Brussels. Di Liege, sekelompok 50 orang menyerang kantor polisi, memecahkan jendela, dan merusak kendaraan polisi. Sebuah meriam air juga digunakan di sana dalam upaya untuk menghentikan kekerasan. Kemudian, selusin orang juga ditangkap di Antwerp.
Tidak hanya di Belgia, di kota-kota Eropa seperti Rotterdam, Amsterdam, dan Utrecht juga mengalami penangkapan massal ketika kekerasan pecah dari para perusuh Maroko dan pendukung sepakbola merayakan kemenangan tim mereka.
Polisi antihuru hara membubarkan penggemar di Amsterdam. Sementara polisi mengambil tindakan di Rotterdam setelah penggemar melemparkan kembang api dan kaca ke arah petugas.
The Riot Police was deployed in Rotterdam, Amsterdam The Hague, and Brussels on Sunday when riots arose after Morocco's World Cup Victory over Belgium 2-0. Very strange: Supporters of the Winning Party Morocco cause the #riots. #rellenhttps://t.co/65cXUvB21h
— KingArthur Victory?⚔️??????? (@Kingart65581165) November 28, 2022
Azarkan Volt Attje pic.twitter.com/x9ZVAMnqLi
(andri ananto/anda)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini