Timnas Senegal
Libero.id - Entah kebetulan atau sudah takdir, tim nasional Senegal menghadapi pertandingan penentuan melawan Ekuador di Khalifa International Stadium, Doha, Selasa (29/11/2022) malam WIB, bertepatan dengan dua tahun kematian sang legenda, Papa Bouba Diop. Aura mistis mengantarkan mereka menang 2-1.
Senegal memasuki pertandingan terakhir Piala Dunia 2022 di Grup A dengan menempati peringkat ketiga di belakang Belanda dan Ekuador. Mereka hanya punya 3 poin setelah mengalahkan Qatar.
Dalam situasi yang sangat berat karena harus berhadapan dengan Ekuador, keajaiban justru muncul. Les Lions de la Teranga mengalahkan La Tri 2-1 melalui penalti Ismaila Sarr pada menit 44 dan Kalidou Koulibaly (70), yang sempat direspons Moises Caicedo (68).
Apakah ini berkaitan dengan hal mistis? Fakta menunjukkan, pertandingan melawan Ekuador bertepatan dengan dua tahun kematian Papa Bouba Diop. Dia meninggal pada 29 November 2020 di Paris akibat sakit berkepanjangan, dan dikebumikan di kampung halamanya di Dakar.
The last-16 beckons for Senegal! ? ?? @adidasfootball | #FIFAWorldCup
— FIFA World Cup (@FIFAWorldCup) November 29, 2022
Bagi penggemar sepakbola lama, pasti tahu Papa Bouba Diop. Dia seangkatan pelatih Senegal saat ini, Aliou Cisse. Keduanya merupakan anggota generasi emas Piala Dunia 2002. Bahkan, Papa Bouba Diop menjadi pemain pertama yang mencetak gol di turnamen sekaligus membuat sang juara bertahan Prancis menyerah 0-1.
Lovely tributes inside the Khalifa International Stadium to former Senegal midfielder Papa Bouba Diop on the two-year anniversary of his passing.??❤️ pic.twitter.com/Pqu5hbDOb2
— Ben Jacobs (@JacobsBen) November 29, 2022
Today also marks two years since a Senegal legend passed away in Papa Bouba Diop.
His goal against France in 2002 is #FIFAWorldCup folklore ❤️?? pic.twitter.com/5O9B0LP8iZ
— FIFA World Cup (@FIFAWorldCup) November 29, 2022
Sejak awal, Senegal benar-benar mengusung misi magis menjadikan Papa Bouba Diop motivasi untuk mengalahkan Ekuador sekaligus lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022. Mereka ingin mengikuti jejak generasi Piala Dunia 2002 yang sampai ke perempat final.
Dan, percaya, tidak percaya, sepakbola Afrika tidak pernah lepas dari ilmu sihir, ilmu gaib, mistis, atau sejenisnya. Itu dikenal sebagai Juju.
Wins the penalty. Scores the penalty.
Ismaila Sarr when Senegal needed it most ? pic.twitter.com/BwScZJUb58
— B/R Football (@brfootball) November 29, 2022
CSO KOULIBALY has giving us the lead again. SENEGAL ?? is time to tighten up please pic.twitter.com/hwlKMM14gV
— Maxwell (@iam_brau) November 29, 2022
(andri ananto/anda)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini