Roberto Martinez
Libero.id - Roberto Martinez langsung memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai pelatih timnas Belgia setelah gagal membawa anak asuhnya melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.
Pria berusia 49 tahun secara sensasional mengumumkan dia berhenti sebagai bos Belgia setelah mereka tersingkir dari Piala Dunia 2022.
Belgia gagal lolos dari babak penyisihan grup setelah bermain imbang 0-0 dengan finalis 2018 yang dikalahkan Kroasia.
Tampak emosional dalam konferensi pers pasca pertandingan, pria asal Spanyol itu mengatakan: "Itu adalah pertandingan terakhir saya dengan tim nasional."
Mantan bos Wigan dan Everton itu telah menangani tim nasional Belgia sejak musim panas 2016.
Di bawah kepemimpinannya, timnas Belgia berhasil mencapai semifinal Piala Dunia 2018 sebelum kalah dari Prancis yang akhirnya menjadi pemenang.
Martinez, telah mengawasi apa yang disebut "Generasi Emas" Belgia.
Tim tersebut telah menduduki peringkat sebagai tim No1 di sepak bola Dunia untuk sebagian besar masa jabatan Martinez, dan saat ini hanya duduk di belakang Brasil dalam peringkat tersebut.
Roberto Martínez no sigue más con la selección de Bélgica. Luego de su fracaso en #Qatar2022
El DT ya ha tenido sobre la mesa propuestas de clubes de la Premier y de la Liga. Veremos donde irá en el futuro. pic.twitter.com/t4MV8USLK6
— SportNomics (@ecodeportiva) December 2, 2022
Namun, itu tidak menghentikan mereka untuk tersingkir dari babak penyisihan grup di Qatar.
Apakah ini pertanda akhir dari sebuah era generasi emas Belgia?
Belgia memulai Piala Dunia 2022 mereka dengan kemenangan 1-0 atas Kanada, meskipun kinerjanya di bawah rata-rata.
Tapi mereka kemudian dikalahkan 2-0 oleh Maroko sebelum bermain imbang 0-0 dengan Kroasia memastikan nasib mereka.
Menyusul kekalahan dari Maroko, muncul laporan sensasional yang menyatakan bahwa sejumlah pemain bintang mereka seperti: Eden Hazard, Kevin de Bruyne, dan Jan Vertonghen harus berpisah setelah pertengkaran sengit di ruang ganti.
Namun, kiper Thibaut Courtois dengan segera membantah kabar tersebut dan memperingatkan bahwa orang yang membocorkan informasi tersebut tidak akan bermain untuk timnas lagi.
Mereka kemudian menunjukkan front persatuan menjelang pertandingan mereka melawan Kroasia, berkerumun dalam lingkaran untuk menunjukkan solidaritas. Namun kesolidan itu harus terhenti di babak penyisihan grup.
Tercatat, dalam beberapa edisi Piala Dunia terakhir. Belgia selalu menjadi tim yang dijagikan banyak orang lantaran dihuni oleh para pemain bintang. Bahkan mereka disebut sebagai "generasi emas" Belgia?
Lantas, dengan kegagalan mereka di babak penyisihan grup Piala Dunia 2022 kali ini. Apakah menjadi akhir dari generasi emas Belgia?
(atmaja wijaya/muf)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini