Libero.id - Penjaga gawang tim nasional Kroasia, Dominik Livakovic, mendadak terkenal. itu berkat keberhasilannya mematahkan tiga eksekutor penalti Jepang pada sesi tos-tosan babak 16 besar Piala Dunia 2022.
Tim nasional Kroasia melawan Jepang di Al Janoub Stadium, Senin (5/12/2022) malam WIB. Sempat tertinggal 0-1 di babak pertama melalui Daizen Maeda, tim runner-up Piala Dunia 2018 tersebut membalas melalui Ivan Perisic di babak kedua. Skor 1-1 bertahan selama 90 menit plus 30 menit extra time.
Nah, di babak 12 pas inilah kepahlawanan Dominik Livakovic muncul. Dia langsung mengagalkan tiga eksekutor pertama Samurai Biru, yaitu Takumi Minamino, Kaoru Mitoma, dan Maya Yoshida. Hanya Takuma Asano yang sukses.
Pertanyaannya, siapa dia? Dominik Livakovic sempat kurang beruntun karena hidup di zaman yang sama dengan Danijel Subasic. Itu adalah kiper legendaris Kroasia yang selama bertahun-tahun menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang. Baru setelah eks kiper AS Monaco pensiun, Dominik Livakovic dapat kesempatan.
Beda dengan pendahulunya yang malang-melintang di klub Eropa, Dominik Livakovic hanya membela klub lokal, NK Zagreb dan Dinamo Zagreb.
Dominik Livakovic menerima panggilan pertama ke Kroasia pada Mei 2016. Tapi, baru melakukan debut uji coba melawan Chile pada 2017. Dan, ketika Kroasia menjadi runner-up Piala Dunia 2018, Dominik Livakovic juga ikut menjadi anggota skuad. Tapi, dia duduk manis di bangku cadangan sepanjang turnamen.
Dia baru melakukan debut kompetitif melawan Inggris dalam pertandingan UEFA Nations League 2018/2019, 12 Oktober 2018, yang berakhir imbang tanpa gol. Lalu, setelah penampilan Lovre Kalinic yang mengecewakan, Dominik Livakovic menjadi penjaga gawang pilihan pertama Kroasia sejak Kualifikasi Euro 2020 hingga sekarang.
Di level klub, Dominik Livakovic sempat menjadi pembicaraan suporter Inggris saat membantu Dinamo Zagreb membuat Tottenham Hotspur frustrasi pada babak 16 besar Liga Europa 2020/2021.
Sebelum melawan Tottenham Hotspur, Dominik Livakovic menyelamatkan tendangan penalti Steven Berghuis dalam hasil imbang 0-0 melawan Feyenoord di babak 16 besar. Bahkan, di fase grup, dirinya hanya menderita satu gol dari lima pertandingan yang dijalani. Dan, di musim itu, Dinamo Zagreb mencapai perempat final.
Sebagai pribadi, Dominik Livakovic bukan sosok sembarangan. Dia berasal dari keluarga berpendidikan tinggi. Ayahnya, Zdravko Livakovic, adalah insinyur konstruksi dan mantan Sekretaris di Kementerian Kelautan, Transportasi, dan Infrastruktur Kroasia.
Sementara ibu Dominik Livakovic, Manuela Skoblar, adalah sepupu pertama Josip Skoblar. Nama terakhir ini merupakan salah satu pemain dan pelatih legendaris Yugoslavia dan Kroasia.
Uniknya, Dominik Livakovic menjadikan tiga penjaga gawang top dunia sebagai idolanya. Selain sang mentor, Danijel Subasid, dirinya juga mengaku sebagai penggemar David de Gea dan Iker Casillas. Kedua kiper Spanyol itu dijadikan panutan Dominik Livakovic di lapangan.
(andri ananto/anda)
Opini