Hobi Aneh Jimmy Jump Menyusup ke Lapangan, Jatuh Miskin Karena Denda

"Dia masuk lapangan pada laga-laga penting. Euro 2008, final Liga Champions bahkan final Piala Dunia. Polisi sebal!"

Feature | 14 August 2020, 11:10
Hobi Aneh Jimmy Jump Menyusup ke Lapangan, Jatuh Miskin Karena Denda

Libero.id - Dalam beberapa tahun terakhir, pertandingan-pertandingan sepakbola sering dipusingkan dengan ulah para penerobos. Ada yang sekedar iseng untuk berfoto dan meminta tanda tangan sang pemain idola. Tapi, tidak sedikit yang memiliki pesan khusus, baik sosial, ekonomi, maupun politik.

Salah satu penyusup sepakbola yang paling terkenal adalah Jimmy Jump. Pria berkebangsaan Spanyol tersebut berkali-kali mendapatkan larangan hadir di stadion karena aksinya yang sering mengacaukan pertandingan.

Memiliki nama asli Jaume Marquet i Cot, Jimmy lahir di Sabadell, 14 Maret 1976. Sebagai orang Katalunya, Jimmy diajari mencintai Barcelona dan membenci Real Madrid seumur hidup oleh kedua orang tuanya. Akibatnya, ketika dewasa Jimmy memiliki tingkah aneh sebagai pendukung fanatik El Barca.

Pada 2002, kekacauan pertama dilakukan Jimmy di Camp Nou. Saat itu, tim kesayangannya, Barcelona, sedang menjamu Deportivo Alaves pada pertandingan La Liga. Dia melompat dari tribune selatan mengenakan kaus bertuliskan "Pitu Forever" dalam Bahasa Katalunya.

Pesan tersebut dia tujukan kepada mantan pemain Barcelona, Abelardo Fernandez, yang musim itu baru saja pindah ke Alaves. Pitu adalah panggilan akrab Abelardo. "Lari ke lapangan saya merasakan kekuatan saya yang sebenarnya untuk pertama kali. Setelah momen itulah Salta Salta Jimmy Jump lahir," kata Jimmy, dikutip Bleacher Report.

Libero.id

Jimmy Jump

Setelah menjalani debut, Jimmy kecanduan. Sudah tidak dihitung berapa kali dia melakukan aksi di lapangan. Beberapa ulahnya  sempat menjadi headline di banyak media. Bahkan, ada sejumlah tindakan Jimmy yang dikenang orang dan abadi hingga hari ini.

Sebut saja final Euro 2004. Saat itu dia berlari membawa bendera Barcelona dan melemparkannya ke wajah Luis Figo. Legenda  Portugal tersebut hanya bisa terdiam. Aksi itu sengaja dilakukan Jimmy karena masih marah dengan keputusan Figo yang meninggalkan Camp Nou untuk membela Madrid pada 2000.

Libero.id

Jimmy Jump

Tindakan yang nyaris sama dilakukan Jimmy ketika semifinal Liga Champions 2005/2006 mempertemukan Villarreal dengan Arsenal. Beberapa detik sebelum kick-off babak kedua, dia berlari membawa jersey Barcelona bernomor punggung 14 bertuliskan Henry. Dia melemparkan benda itu kepada Thierry Henry.

Libero.id

Jimmy Jump

Aksi tersebut menjadi pesan sekaligus ajakan Jimmy agar Henry meninggalkan Arsenal untuk bergabung dengan Barcelona. Ajaibnya, entah kebetulan atau tidak, pada 25 Juni 2007, legenda sepakbola Prancis itu benar-benar pindah ke Camp Nou.

Selain itu, Jimmy juga beraksi pada final Liga Champions 2006/2007 saat AC Milan berjumpa Liverpool. Ketika itu, dia membawa bendera Yunani sebagai bentuk dukungan atas konflik di Siprus yang melibatkan Turki. Jimmy berani melakukan hal itu karena pertandingan puncak berlangsung di Athena sehingga mendapatkan dukungan penonton. 

Tidak hanya 2007, contoh pesan politik juga disampaikan Jimmy pada semifinal Euro 2008. Ketika itu, Jerman bertemu Turki. Jimmy masuk lapangan membawa bendera Tibet dan kaus bertuliskan "Tibet bukan milik China". Pesan yang sama juga dia sampaikan ketika obor Olimpiade 2008 di Beijing diarak keliling Eropa.

Sayang, tidak selamanya aksi Jimmy berakhir sukses. Salah satu yang gagal tercipta pada final Piala Dunia 2010. Saat itu, 11 Juli 2010 di Johannesburg, para pemain Spanyol dan Belanda akan masuk lapangan. Tiba-tiba, Jimmy menyusup masuk dan berhasil mendekati trofi. Tapi, ketika hendak meletakkan topi khas Katalunya di trofi itu, langkahnya dihentikan bodyguard.

Libero.id

Jimmy Jump

Meski menikmati aksi gilanya di lapangan, bukan berarti Jimmy hidup bahagia. Dia justru hidup menderita. Pasalnya, ketika tertangkap petugas saat melakukan aksi, Jimmy diwajibkan membayar denda. Jika tidak dia akan mendekam dalam jeruji besi untuk hitungan minggu hingga bulan.

Dengan jujur, Jimmy mengakui kebangkrutannya. "Saya tidak punya uang. Saya berhutang sekitar USD 350.000. Pengadilan di Spanyol telah memutuskan untuk menahan 50% dari gaji bulanan saya. Saya tidak akan pernah punya uang lagi. Jadi, saya tidak akan sering terlihat di stadion," ucap Jimmy pada 2014.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network