Lionel Messi, Emiliano Martinez
Libero.id - Banyaknya insiden di pertandingan Belanda melawan Argentina telah membuat FIFA menggelar penyelidikan. Lembaga pimpinan Gianni Infantino tersebut memastikan akan ada pihak yang bertanggung jawab dan terancam hukuman. Bisa saja, pemain seperti Lionel Messi atau Emiliano Martinez dilarang tampil di semifinal.
Perempat final Piala Dunia 2022 antara Belanda dengan Argentina bukanlah pertandingan yang mudah bagi Antonio Mateu Lahoz. Wasit La Liga itu harus pontang-panting di lapangan.
Beberapa pemain Argentina seperti Emiliano Martinez dan Lionel Messi mengkritik keras kepemimpinan Antonio Mateu Lahoz. Keduanya menyangkan cara sang pengadil lapangan mengendalikan pertandingan sarat gengsi tersebut. Apalagi, ada banyak kartu kuning yang keluar dari kantongnya.
Banyaknya kekacauan yang ditimbulkan Antonio Mateu Lahoz membuat Komite Disiplin FIFA membuka persidangan. Mereka menuduh Asosiasi Sepakbola Argentina (AFA) dan Asosiasi Sepakbola Belanda (KNVB) harus bertanggung jawab atas hal tersebut.
Mereka bakal menggunakan Regulasi dan Kode Disiplin FIFA, Pasal 12, tentang Pelanggaran pemain dan ofisial, yang dilakukan Argentina dan Belanda. Ada juga Pasal 16, tentang Ketertiban dan keamanan pada pertandingan, yang khusus dikenakan kepada La Albiceleste.
La selección argentina es la más violenta del mundial. Aún así, Messi y sus amigos ponen a parir a Mateu Lahoz, cuyo único delito fue perdonar la tarjeta a Messi y permitir que acabaran con once en el campo!!! pic.twitter.com/tAKn0sLIiS
— Alfredo Duro (@alfredoduro1) December 11, 2022
Itu karena dalam komentarnya tentang Antonio Mateu Lahoz, Lionel Messi jelas tahu bahwa dirinya bisa dihukum jika terlalu banyak mengkritik wasit.
"Saya tidak ingin berbicara tentang wasit karena mereka (FIFA) akan memberi anda sanksi. Tapi, kami takut sebelum pertandingan karena kami tahu apa yang akan terjadi (dengan wasit). Saya tidak bisa mengatakan apa yang saya pikirkan, tapi FIFA harus melihat ini," kata Lionel Messi setelah laga, dilansir BBC Sport.
"FIFA tidak bisa menempatkan wasit seperti itu pada pertandingan ini ketika dia tidak mencapai levelnya," kritik megabintang Paris Saint-Germain (PSG) tersebut.
La cantidad de videos y fotos que ha dejado el partido con Holanda lo ubican ya en la cultura popular como uno de los más importantes en la historia de la selección. Por el fútbol y por lo que va más allá del fútbol
— Pablo Manzotti (@manzottipablo) December 10, 2022
Hilo que arranca con este gran plano Messi/van Gaal/Davis pic.twitter.com/2oEGAsLi4j
(diaz alvioriki/anda)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini