Permainan Sepakbola.
Libero.id - Sepakbola merupakan olahraga paling populer di dunia. Permainan yang dilakukan dengan dua tim berlawanan yang masing-masing tim terdiri dari 11 pemain. Kedua tim saling memperebutkan kemenangan dengan cara berusaha mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan.
Kesebelasan yang berhasil mencetak gol lebih banyak dinyatakan sebagai pemenang. Untuk mencetak gol, setiap tim harus melakukan serangan ke gawang lawan. Dan, untuk menjaga agar tidak kecolongan gol ke gawang sendiri, sebuah tim harus melakukan pertahanan.
Secara umum, permainan sepakbola memiliki tiga fase utama, yakni penyerangan, pertahanan, dan transisi. Tujuan utama menerapkan pola serangan dalam permainan sepakbola adalah mencetak gol sebanyak-banyaknya untuk meraih kemenangan.
Cara untuk menentukan pemenang dalam pertandingan sepakbola adalah tim yang lebih banyak mencetak gol dalam waktu 2x45. Pada fase gugur, jika tetap kedua tim tetap imbang sampai babak tambahan waktu selesai, penentu pemenang pertandingan diperoleh melalui adu penalti.
Jadi, pola penyerangan sangat berpengaruh pada hasil pertandingan sepakbola. Dan, masing-masing tim memiliki taktik tersendiri dalam membangun serangan.
Jenis taktik penyerangan sepakbola
1. Taktik Mencari Ruang Kosong
Taktik penyerangan pertama adalah dengan mencari ruang kosong. Pola penyerangan sepakbola ini bertujuan untuk melakukan pola operan terobosan agar penyerangan dapat berjalan dengan baik.
Dalam taktik membuka ruang kosong, salah satu rekan tim perlu mampu menahan bola agar memberikan waktu kepada rekannya yang lain untuk menciptakan ruang. Setelah itu, umpan dengan akurasi tinggi juga sangat diperlukan untuk menciptakan terobosan kepada rekan yang sudah siap menerima bola.
2. Taktik Gerak Tersusun
Taktik gerak tersusun dalam penyerangan sepakbola adalah gerakan penyerangan yang disusun menurut posisi pemainnya. Taktik ini sangat berpengaruh pada startegi yang digunakan. Setiap pemain memiliki posisinya masing masing sehingga strategi ini dapat disebut free role play.
Salah satu contohnya adalah di man seorang pemain berada dalam posisi striker, maka tugasnya berada di depan dan menjadi ujung tombak penyerangan. Sebisa mungkin dia menjadi orang terdepan, meski tim tengah dalam keadaan bertahan. Karena suatu waktu, ketika bola sudah dikuasai kembali, sang striker bersiap menerima bola untuk melakukan serangan balik.
3. Taktik untuk Menghadapi Pertahanan Rapat
Saat tim menyerang, lawan akan bermain bertahan. Pertahanan lawan yang ketat seringkali merepotkan. Pemain penyerang pun harus memutar otak dan berpikir bagaimana cara melewati pertahanan tersebut agar bisa mencetak gol.
Dalam taktik ini, sangat diperlukan kreativitas gelandang serang maupun penyerang sayap, karena ketika menghadapi pertahanan kuat. Sang gelandang bisa memancing para pemain bertahan lawan terlebih dahulu untuk keluar area pertahanan. Dan suatu waktu bisa membuat umpan lambung atau menyepak bola dari jarak jauh.
(atmaja wijaya/anda)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini