Kredit: manutd.com
Libero.id - Antonio Valencia merupakan salah satu pesepakbola Amerika Latin yang sukses berkarir di Eropa, namun siapa sangka ia pernah menjadi seorang pemulung dan penjual minuman.
Valencia mengawali karir sepakbola profesionalnya bersama El Nacional sebelum pada akhirnya berlabuh ke salah satu klub terbesar dunia, Manchester United.
Manchester United kala itu mendatangkan Valencia dari Wigan pada tahun 2009 dengan biaya hanya 18 juta Euro.
Kedatangannya ke Old Trafford diproyeksikan sebagai pengganti Cristiano Ronaldo yang memutuskan hengkang menuju Real Madrid di tahun yang sama.
Sebenarnya cara bermain Valencia dan Ronaldo berbeda, namun Sir Alex Ferguson melihatnya sebagai pemain yang tidak kalah penting dengan sosok CR7.
Tercatat pemain asal Ekuador tersebut membela Setan Merah selama 10 tahun dengan mampu mencatatkan 339 penampilan diseluruh kompetisi, total ia mengemas 25 gol dan 62 assist.
Sebelum mencapai puncak karirnya bersama Manchester United, nyatanya perjalanan kariernya penuh dengan lika-liku, bahkan sempat menjadi pemulung.
Valencia kecil hidup di keluarga yang kurang mampu secara finansial, Alhasil, ia harus turut bekerja membantu kedua orangtuanya dalam mengumpulkan pundi-pundi uang.
Valencia kecil harus membantu sang ayah memungut botol-botol di jalan dan menjualnya guna mendapat uang. Ia juga membantu ibunya untuk menjual minuman di salah satu stadion klub sepakbola di Ekuador.
Meski begitu, hal tersebut tak menyurutkan mimpi Valencia untuk menjadi pesepakbola top suatu saat nanti. Di sela-sela waktu membantu orangtua, ia pun memanfaatkannya untuk berlatih sepakbola.
Ia memulai latihan sepakbola secara mandiri di sekitar rumahnya. Meski begitu, Valencia tampak tak pernah kehabisan akal untuk mengasah kemampuannya.
Gelandang kelahiran 4 Agustus 1985 itu bahkan memiliki inisiatif untuk berlatih dengan kaki telanjang demi meningkatkan kemampuannya di dunia sepakbola.
Usaha dan kerja keras Valencia kecil pun berbuah manis. Pada usia 11 tahun, ia bertemu dengan seorang pencari bakat bernama Pedro Perlaza.
Perlaza yang tampak terpukau dengan kemampuan Valencia dalam bermain sepakbola pun langsung mengajaknya untuk bergabung ke sebuah klub lokal sepakbola.
"Dia menunjukkan jiwa kepemimpinan, meskipun ada perbedaan umur dengan pemain-pemain lain," ujar Perlaza yang juga menjadi pelatih Valencia.
Sejak saat itulah kemampuan Valencia meningkatkan pesat dan mengantarkannya ke puncak karir bersama Manchester United dan mempu memberikan sejumlah trofi, diantaranya Liga Inggris (2), Piala FA (1), Piala Liga (2), Europa League (1), dan Community Shield (3).
Bahkan ia sempat menjadi kapten tim dalam beberapa musim sebelum akhirnya harus rela berpisah dan meninggalkan Old Trafford dengan menuju ke klub kampung halamannya, LDU Quito.
Di Manchester United dia mendapatkan gaji sekitar 4,7 juta pounds per musim atau sekitar Rp 91 miliar per tahun.
Kisah Valencia dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua bahwa kesuksesan tidak pernah memandang dari mana kita berasal, namun yang paling penting adalah usaha tak kenal lelah.
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini