Libero.id - Bagi penjaga gawang, situasi 1vs1 adalah situasi yang sulit dan karenanya jika dapat diatasi merupakan sebuah kelegaan dan kebanggaan besar. Baik dalam open play maupun bola mati seperti tendangan bebas apalagi penalti, semuanya cenderung lebih mudah dari sisi pemain non kiper.
Pada titik itulah seorang penjaga gawang harus mampu bersiasat. Dalam konteks penalti, seorang penjaga gawang biasanya melalukan mind games. Memprovokasi penendang untuk membuyarkan konsentrasi dan kepercayaan diri sang lawan. Emi Martinez jagonya.
Yang paling diingat sudah pasti pada momen tos-tosan final Piala Dunia 2022 melawan Timnas Prancis beberapa waktu yang lalu.
Cara yang sama coba diduplikasi oleh Kepa Arrizabalaga. Sialnya yang harus dia hadapi adalah salah satu punggawa Timnas Argentina, Julian Alvarez. Momen itu terjadi pada Senin (9/1) dini hari WIB, putaran ketiga Piala FA 2022/23 yang berlangsung di Etihad.
Manchester City mendapat hadiah penalti pada menit ke-30, penyebabnya adalah handball Kai Alvarez di kotak terlarang. Julian Alvarez dipercaya sebagai eksekutor, dan saat hendak menendang penalti Kepa menuju Alvarez dan coba untuk mendikte pikirannya.
Namun alih-alih ciut, Alvarez terlihat santai dan malah melempar senyum yang tampak mengejek kepada Kepa. Mind games Kepa tak berjalan mulus.
Kepa memang menbebak arah bola dengan benar, sayangnya laju bola lebih cepat ketimbang tangkapan tangan Kepa.
Kalau saja Emi Martinez melihat momen di atas, dia pasti tersenyum puas untuk Julian Alvarez.
Adapun laga ini berkesudahan dengan skor 4-0 untuk Manchester City. Tiga gol lainnya masing-masing dicetak oleh brace Riyad Mahrez (23' 85') dan Phil Foden (38') Dengan kemenangan ini tim besutan Pep Guardiola berhak melaju ke babak berikutnya.
(gigih imanadi darma/gie)
Opini