Manuel Rui Costa
Libero.id - Penggemar sepakbola sedang dikejutkan dengan skandal pengaturan hasil pertandingan di Portugal. Tidak tanggung-tanggung, yang jadi tertuduh utama adalah klub elite asal Lisbon, Benfica.
Klub yang sekarang diketuai Manuel Rui Costa itu sedang diselidiki setelah isi email resmi Benfica pada periode 2016-2020 berada dalam pengawasan Kejaksaan Portugal. Semua yang menjabat sebagai direktur dan anggota dewan selama jangka waktu itu dalam pengawasan otoritas hukum, termasuk Manuel Rui Costa.
Legenda Fiorentina dan AC Milan terkait dengan skandal ini karena menjadi wakil presiden klub pada 2020 sebelum akhirnya menjadi presiden klub pada 2022 setelah Luis Filipe Vieira mengundurkan diri.
Menurut laporan Daily Mail, penyelidikan ini menuduh bahwa Benfica mendapat keuntungan dari serangkaian hasil penipuan selama jendela transfer pemain pada periode tersebut. Benfica diduga merekayasa transfer untuk mendapatkan keuntungan besar.
Benfica kemudian telah mengakui penyelidikan tersebut dan mengonfirmasi bahwa itu sedang berlangsung. Tapi, mereka tidak ingin berkomentar lebih lanjut.
"Dengan mempertimbangkan berita yang dipublikasikan ke media oleh Kejaksaan Portugal, Sport Lisboa e Benfica Futebol SAD mengonfirmasi bahwa kami telah hadir di pengadilan pada 3 Januari 2023. Mereka antara lain anggota Dewan Direksi pada 2016-2020, serta yang saat ini sedang menjabat," bunyi pernyataan Benfica di situsnya.
? Benfica are under investigation for MATCH-FIXING related to the period between 2016-2020.
Rui Costa, the club's president is one of the individuals involved.
(Source: @MailSport) pic.twitter.com/MhjO353Y02
— Transfer News Live (@DeadlineDayLive) January 8, 2023
"Benfica tidak akan berkomentar lebih jauh karena persidangan ini dirahasiakan secara hukum. Benfica menyatakan kesediaan totalnya untuk bekerja sama dengan otoritas yang berwenang, seperti yang selalu terjadi hingga saat ini," lanjut pernyataan As Aguias.
Awal tahun lalu, Benfica membantah klaim membayar mantan wasit Portugal senilai 1,9 juta euro (Rp31,6 miliar) untuk keputusan yang menguntungkan. Diduga, wasit bernama Bruno Paixao menerima dana dari Best for Business. Itu sebuah perusahaan pihak ketiga yang didirikan oleh Benfica.
"Klub tidak pernah dihadapkan dengan tuduhan semacam ini. Bahkan, terkait dengan nama Bruno Paixao," bunyi pernyataan resmi klub yang bermarkas di Estadio da Luz, beberapa waktu lalu.
Benfica 'are under investigation for MATCH FIXING, with the club in court over charges relating to the period 2016-2020' https://t.co/NT5C0Qkl1e
— MailOnline Sport (@MailSport) January 8, 2023
(mochamad rahmatul haq/anda)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini