Javier Saviola, Edwin Congo, Luka Jovic
Libero.id - Real Madrid sedang berjuang untuk stabil di La Liga 2022/2023. Meski panjang, ketergantungan Los Blancos terhadap Karim Benzema dianggap sebagai salah satu yang menyulitkan Carlo Ancelotti.
Sepanjang sejarah, Real Madrid selalu memiliki penyerang-penyerang dengan kualitas seperti Karim Benzema. Mereka menjadi tumpuan di lini depan untuk menjebol jala lawan. Alfredo di Stefano, Emiliano Butragueno, Hugo Sanchez, Ivan Zamorano, hingga Gonzalo Higuain adalah beberapa contohnya.
Namun, ternyata tidak semua penyerang yang didatangkan Real Madrid sukses. Beberapa nama masuk kategori gagal. Contohnya, Nicolas Anelka.
Nicolas Anelka adalah salah satu dari 10 penyerang terburuk dalam sejarah Real Madrid. Dia meninggalkan Arsenal pada 1999 dan menuntaskan transfer sensasional 22,5 juta pounds (Rp419 millar) ke Real Madrid, meski Arsene Wenger ingin mempertahankan pemain Prancis itu untuk terus membela The Gunners.
Mantan pemain tim nasional Prancis yang kini berusia 43 tahun itu sebenarnya memenangkan Liga Premier dan Piala FA bersama Arsenal. Tapi, dia mengecam keras media Inggris yang kerap memojokkannya.
Sialnya, Nicolas Anelka justru mengalami nasib buruk di La Liga. Dia tidak senang dengan perlakuan yang didapatkannya di bawah Vicente del Bosque. Dia menilai klub dan pelatih gagal beradaptasi dengan gaya bermainnya. Bukan sebaliknya. Jadi, dia hanya membuat 33 penampilan untuk Real Madrid.
Tidak hanya itu, Nicolas Anelka juga berulah dengan melakukan pemogokan. Dia menolak untuk berlatih selama tiga hari di tengah musim panas.
#OTD in 1997: Nicolas Anelka was bought from PSG for £300K. He was later sold to Real Madrid for £23M 2 years later.
Wenger used the funds of the transfer to create the best training facility in English football at the time, and used the £11M to sign Thierry Henry (The Sun). pic.twitter.com/FYDvMoB6H0
— Throwback Arsenal (@ThrowbackAFC) February 22, 2022
Meski kontroversial, Nicolas Anelka ikut membantu Real Madrid mengangkat trofi Liga Champions. Setelah itu, dia menyelesaikan transfer 22 juta pounds (Rp410 milliar) ke Paris Saint-Germain (PSG) pada 2000.
"Mereka tidak pernah memperlakukan saya seperti pemain lain dan saya tidak disambut. Sejak hari pertama, tidak ada yang mendekati saya. Satu-satunya alasan saya dapat memikirkan mengapa mereka melakukan ini adalah karena ada begitu banyak hype sebelum saya dikontrak," ujar Nicolas Anelka tentang kariernya di Spanyol, dilansir Marca.
"Ini tidak sama dengan harus pergi ke ruang ganti ketika mereka tidak menyukai anda dan membuat hidup anda sulit," beber Nicolas Anelka saat menjelaskan alasan memilih PSG pada 2000.
Nah, baru-baru ini media lokal Spanyol, Diario AS, menyusun daftar 10 penyerang Real Madrid terburuk dalam sejarah. Siapa saja mereka? Berikut daftar lengkapnya:
10. Frederick Magellan (1998-1999)
9. Peter Dubovsky (1993-1995)
8. Elvir Baljic (1999-2002)
7. Perica Ognjenovic (1999-2001)
6. Manuel Canabal (1997-1998)
5. Edwin Congo (1999-2002)
4. Luka Jovic (2019-2022)
3. Javier Saviola (2007-2009)
2. Antonio Cassano (2006-2008)
1. Nicolas Anelka (1999-2000)
Antonio Cassano on his time at Real Madrid ?
"Nutella was one of the club sponsors & each month they'd give us 5kgs of the product. I gained 14 kilos, I ate Nutella directly from the jar & I couldn't care about anything."
— Footy Accumulators (@FootyAccums) January 29, 2021
(mochamad rahmatul haq/anda)
18-12-2023 | ||
Real Madrid CF | 4 - 1 | Villarreal CF |
09-12-2023 | ||
Real Betis Balompié | 1 - 1 | Real Madrid CF |
03-12-2023 | ||
Real Madrid CF | 2 - 0 | Granada CF |
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini