Piala AFF
Libero.id - Laga final leg kedua Piala AFF 2022 akan digelar pada hari Senin (16/01/2023), dengan Thailand menjadi menyambut Vietnam di Thammasat Stadium.
Adapun sebelum kick-off, tidak ada salahnya untuk melihat beberapa fakta menarik dari kompetisi paling bergengsi di ASEAN tersebut, berikut ulasannya:
1. Jika Thailand memenangkannya, itu akan menjadi gelar ketujuh mereka dan mereka sudah menjadi tim tersukses di kompetisi sejak dimulai pada tahun 1996.
2. Meskipun menjadi tim dengan peringkat tertinggi di Piala AFF di peringkat 96 dunia, Vietnam hanya memenangkan Piala AFF dua kali – pada tahun 2008 dan 2018.
Tonight's game will be Park Hang-Seo's last match as head coach of our Vietnam football national team.
He'll be remembered as the most successful coach Vietnam has ever had til now.
Will he leave with the AFF Cup 2022 trophy? pic.twitter.com/WqlnA6Kko7
— Việt Nam Football ??⚽️ (@FootyVietnam) January 16, 2023
3. Indonesia belum pernah memenangkan Piala AFF, dan terbaik kedua. Mereka bermain di enam final dan kalah semuanya - pada tahun 2000, 2002, 2004, 2010, 2016 dan 2020. Mereka berada di urutan kedua selama tiga edisi berturut-turut (2000, 2002 dan 2004).
4. Belum ada negara yang pernah merebut gelar Asean tiga kali berturut-turut. Singapura (2004 dan 2007) dan Thailand (2000 dan 2002 dan lagi pada 2014 dan 2016) telah menang dua kali berturut-turut.
5. Ini adalah edisi ketiga berturut-turut Vietnam belum kebobolan satu gol pun di babak penyisihan grup mereka. Indonesia (2004) dan Thailand (2008) pernah melakukannya sekali.
6. Final Piala AFF 2002 masih merupakan satu-satunya final yang diselesaikan melalui adu penalti.
7. Malaysia (2010), Singapura (2012) dan Thailand (2014) adalah satu-satunya negara yang kalah di final leg kedua setelah memenangkan leg pertama, dan masih memenangkan final.
8. Kiatisuk Senamuang adalah satu-satunya orang yang memenangkan Piala AFF sebagai pemain (1996, 2000 dan 2002) dan sebagai manajer (2014 dan 2016).
9. Edisi 2007 adalah satu-satunya tanpa sponsor utama. Itu disebut Kejuaraan Sepak Bola AFF.
10. Vietnam menjadi tim ketiga yang merebut gelar setelah Thailand dan Singapura pada 2008. Malaysia menjadi tim keempat pada 2010.
11. Mantan pelatih Singapura Radojko Avramobic adalah pelatih tersukses di kompetisi ini setelah memenangkannya tiga kali (2004, 2007 dan 2012).
12. Noh Alam Shah dari Singapura (2007) dan Chanathip Songkrasin dari Thailand (2020) adalah dua pemain yang memenangkan penghargaan Pemain Paling Berharga, dan dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak di edisi yang sama. Chanathip juga berbagi penghargaan dengan Safawi Rasid dari Malaysia, Bienvenido Maranon dari Filipina dan rekan senegaranya Teerasil Dangda.
13. Noh Alam masih memegang rekor gol terbanyak dalam satu edisi dengan 10 gol pada tahun 2007.
SAH
Teerasil Dangda kini memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala AFF. ?Dangda ?? - 19 gol ?
— Extra Time Indonesia (@idextratime) December 14, 2021
Noh Alam Shah ?? - 17
Worrawoot Srimaka ?? - 15
Lê Công Vinh ?? - 15
Lê Huynh Dúc ?? - 14
Kurniawan Dwi Yulianto ?? - 13pic.twitter.com/45n6pPW9sD
14. Teerasil Dangda meraih penghargaan sebagai target man terbaik dan merupakan pemain tersukses di Piala AFF. Dia adalah pencetak gol terbanyak kompetisi dalam empat edisi (2008, 2012, 2016 dan 2020). Dia juga siap merebut gelar lagi tahun ini karena dia terikat dengan Nguyen Tien Linh dari Vietnam dengan enam gol.
15. Chanathip Songkrasin dari Thailand adalah satu-satunya pemain yang memenangkan penghargaan Pemain Paling Berharga beberapa kali. Dia meraih penghargaan tersebut untuk dua edisi berturut-turut (2014 dan 2016) sebelum disebutkan namanya lagi pada tahun 2020.
16. Noh Alam Shah (2004 dan 2007) dan Adisak Kraisorn (2018) adalah satu-satunya pemain yang mencetak hat-trick ganda dalam satu pertandingan.
17. Hat-trick Piala AFF pertama dibuat oleh K. Sanbagaman yang membantu Malaysia menang 7-0 melawan Filipina di babak penyisihan grup pada edisi perdana.
18. Hat-trick tercepat dicetak oleh Sarayuth Chaikamdee dari Thailand pada tahun 2004. Itu dilakukan dalam waktu empat menit. Dia mencetak gol pada menit ke-63, 65 dan 67 untuk membantu War Elephants menang 8-0 melawan Timor Leste.
(muflih miftahul kamal/muf)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini