Libero.id - Mimpi Sandy Walsh untuk mendapat status kewarganegaraan Indonesia akhirnya terpenuhi. Dalam sebuah wawancara dengan media Belgia, Eleven Sports, punggawa KV Mechelen itu menceritakan bagaimana perjuangannya untuk bisa memperkuat Timnas Indonesia.
Sandy Walsh bahkan sempat berpikir bahwa dirinya tak akan menjadi bagian dalam Skuad Garuda Namun, ia tak menyerah begitu saja.
''Sekitar 3-4 tahun lalu saya berpikir mungkin mereka tidak mengingkan saya. Jika saya sudah punya paspor 7 tahun lalu, saya mungkin sudah memiliki caps bersama Timnas Indonesia,'' katanya.
Seperti yang diketahui proses naturalisasi Sandy Walsh tak terlepas dari usulan Shin Tae-yong, yang mana itu berarti jebolan akademi Anderlecht itu masuk dalam skema permainan Shin Tae-yong.
''Tidak ada yang menolong saya. Jika saya di sini berstatus tanpa klub, mungkin mereka [Indonesia] tidak bakal mau mendatangkan saya,'' lanjutnya.
Setelah penantian yang panjang itu dan jalan terbuka bagi Sandy Walsh, akhirnya mimpinya mendapatkan status WNI terwujud. Bersama Jordi Amat, ia melakukan sumpah WNI di Jakarta pada awal Desember lalu.
''Saya menyanyikan lagu kebangsaan dengan memejamkan mata saya. Saya menunggu 7 tahun untuk momen ini. Saya adalah orang yang percaya kalau kerja keras, maka hasil yang didapatkan akan sebanding,'' imbuhnya.
Sayangnya, Sandy Walsh belum bisa bergabung Timnas Indonesia pada Piala AFF 2022 beberapa waktu lalu. Ia tidak mendapatkan izin dari klubnya karena Piala AFF adalah kompetisi di luar kalender FIFA. Sandy Walsh akan berlaga di Piala Asia 2023 yang akan digelar pada 16 Juni mendatang.
(gigih imanadi darma/gie)
Opini