Libero.id - Setelah 16 musim bersama Barcelona, Lionel Messi ingin meninggalkan klub. Pernyataan itu dia komunikasikan kepada klub lewat burofax,- pengiriman dokumen lewat faksimil bersertifikat - yang dikirim ke klub pada Selasa malam waktu setempat.

Messi ingin meninggalkan klub secara gratis, merujuk pada klausul dalam kontraknya yang memungkinkan dia untuk pergi secara sepihak pada akhir setiap musim.

Secara teori, klausul ini harus diaktifkan sebelum 10 Juni. Tanggal itu dipilih sebagai tenggat dengan hitungan itu adalah tanggal berada 20 hari sebelum akhir musim sepak bola setiap tahunnya.

Namun demikian situasi tahun ini berbeda. Pandemi covid-19 menyerang sehingga tanggal setiap musim berbeda-beda di setiap negara termasuk Spanyol, dimana musim baru berakhir pada Juli.

Messi beranggapan klausul dalam kontraknya meminggirkan aturan tentang tanggal. Dia berharap dapat membatalkan kontaknya sekarang karena musim yang tertunda.

Argumen kubu Messi, bahwa semangat klausul itu adalah keputusan yang akan dibuat dalam beberapa minggu setelah akhir musim dan ada dokumen yang ditandatangani oleh Barcelona dan oleh FIFA yang mengungkapkan keyakinan bahwa musim berakhir setelah pertandingan terakhir dimainkan. Dengan argumen ini, klausul tanggal dengan sendirinya bisa diabaikan karena kondisi tidak biasa.

Barcelona, bagaimanapun, bersikeras bahwa klausul sepihak dalam kontrak Messi sepenuhnya berakhir pada 10 Juni dan kontrak pemain tersebut sepenuhnya masih aktif saat ini. Untuk bisa pergi, Messi harus menunggu semusim lagi.

Barcelona mengomunikasikan pendirian mereka dalam burofax mereka, yang dikirim kembali ke pihak Messi. Pada saat yang sama Barcelona berharap dia bisa menyelesaikan kariernya di Camp Nou.

Jelas bahwa klub dan pemain memiliki sikap yang berbeda dalam masalah ini dan kemungkinan besar perdebatan tidak akan diselesaikan dengan mudah.

Sementara itu, suporter Barcelona bereaksi terhadap silang sengkarut yang terjadi dalam klub.

Ketika presiden Josep Maria Bartomeu bertemu dengan para direktur dalam pertemuan darurat pada Selasa malam, sekelompok pendukung berkumpul di luar Camp Nou untuk menyerukan pengunduran diri presiden.

Polisi datang dan membubarkan massa, karena aturan larangan kerumunan akibat virus corona.

Sosok seperti Carles Puyol mengirimkan dukungan kepada Messi.

Drama antara Messi dengan Barcelona bisa menjadi pertarungan hukum yang menegangkan.