Libero.id - Seperti tidak ingin sendirian di Slovakia, Witan Sulaeman memutuskan mengikuti jejak sahabatnya, Egy Maulana Vikri, kembali ke Liga Indonesia. Meski karier Witan Sulaeman di AS Trencin cukup bagus, keputusan Egy Maulana Vikri pulang kampung tampaknya berpengaruh. Jadi, sedekat apa hubungan mereka?
Keputusan Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri kembali ke Indonesia disayangkan banyak pihak. Itu karena usia kedua pemain skuad Garuda yang masih muda.
Bergabungnya Witan Sulaeman ke Persija Jakarta hanya berselang sehari dari pengumumam Egy Maulana Vikri berseragam Dewa United.
Meski aneh, pulangnya dua pemain abroad Indonesia itu secara bersama-sama bukan hal yang aneh. Pasalnya, Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri sudah berteman sangat lama. Hubungan keduanya sudah terbina sejak sama-sama duduk di SKO Ragunan, Jakarta.
Witan Sulaeman bersal dari Palu dan Egy Maulana Vikri dari Medan. Keduanya disatukan di sekolah khusus olahraga setara SMA itu. Egy Maulana Vikri merupakan kakak kelas Witan Sulaeman. Usianya keduanya juga hanya berselisih satu tahun (Witan 21, Egy 22).
Meski berbeda kelas, Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri melalui tiga tahun bersama di SKO Ragunan. Mereka bermain di tim sekolah yang sama. Kemudian, bersama-sama membela Persab Brebes di Piala Soeratin 2016.
Keberadaan Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri di Persab Brebes kala itu tak terbendung. Persab Brebes juara, dan Egy Maulana Vikri tampil menggila. Dirinya mencetak 22 gol dan menyabet gelar sebagai pemain terbaik pada ajang sepakbola junior paling bergengsi di Indonesia.
Dari penampilan di Persab Brebes itulah, Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri mendapat panggilan membela timnas U-19 asuhan Indra Sjafri.
Nama Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri semakin melambung seiring penampilan di skuad Garuda Muda. Kemudian, opsi-opsi untuk bermain di Eropa mereka ambil. Menunjuk agen asal Serbia, Dusan Bogdanovic, Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri kemudian dibawa ke Benua Biru.
Pada 2018, Egy Maulana Vikri memutuskan melanjutkan karier di Polandia bersama Lechia Gdansk. Sayang, dia jarang mendapat kesempatan bermain sehingga memutuskan berlabuh ke Slovakia bersama FK Senica. Kemudian, bermain untuk FC ViOn Zlate Moravce.
Setahun setelah Egy Maulana Vikri pergi ke Polandia, Witan Sulaeman menyusul. Awalnya, dia bermain Radnik Surdulica di Serbia. Kemudian, Lechia Gdansk. Lalu, Witan Sulaeman bersama Egy Maulana Vikri main di FK Senica. Terakhir, berseragam AS Trencin.
Kini, karier baru dua sahabat ini akan dijalani. Dari berstatus pemain abroad Indonesia, Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri akan sepenuhnya menyandang status pemain lokal di BRI Liga 1 2022/2023. Witan Sulaeman membela Persija Jakarta, dan Egy Maulana Vikri bermain di Dew United.
Jadi, layak ditunggu kiprah Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri di kompetisi Indonesia yang penuh ketidakpastian.
(andri ananto/anda)
Opini