Kredit: fcbarcelona.com
Libero.id - Lebih dari dua dekade terakhir dunia menyaksikan ‘keajaiban dunia’, seorang laki-laki Argentina dengan tinggi tak lebih dari 1,70 meter menyihir pecinta sepak bola modern. Dialah Lionel Messi. Publik sama-sama berharap La Pulga sebagaimana dia memulai akan tetap terus berbalut seragam klub Catalunya.
Bersama Barcelona Messi telah merasakan semua jenis perasaan: senang, sedih, gemilang, kalah, menang, kegembiraan dan seterusnya. Tetapi itu semua tak menghentikan keputusan yang akhirnya dia ambil: Messi akan pergi.
Kabar itu bertambah terang, ketika laki-laki kelahiran 24 Juni 1987 itu memberi tahu langsung pihak Barcelona pada Selasa (25/08/2020). Lalu dengan segala yang sudah dibangun, apa yang membuat Lionel Messi ingin pergi? Berikut lima alasannya:
1. Tidak lagi akur dengan petinggi klub
Selama lima tahun terakhir, Leo Messi memang kerap dikabarkan tidak akur dengan para petinggi klub, terutama semenjak Josep Maria Bortemeu menjabat sebagai presiden klub. Banyak sekali konflik internal terselubung. Lebih-lebih selepas dari musim 2019-2020 yang mengecewakan, agaknya ketegangan demi ketegangan itu juga jadi dorongan dan puncak kesabaran sang megabintang pun habis.
2. Keluarnya Ernesto Valverde
Leo Messi punya keramahan khas seorang laki-laki Amerika Latin, dia bergaul dengan baik dengan para pelatih sejak 2004, mulai dari Frank Rijkaard, Pep Guardiola, Tata Martino, Tito, Luis Enrique (meski ada beberapa pertengkaran) dan Ernesto Valverde. Terutama nama yang terakhir Leo Messi kecewa dengan keputusan Barca yang memecat Valverde di tengah jalan.
Blaugrana yang sempat memimpin klasemen di paruh musim, justru gagal mengangkat trofi setelah mempekerjakan Quique Setien.
3. Tidak sejalan dengan visi klub
Konflik lain yang jadi muara ingin hengkangnya Messi adalah Eric Abidal. Hubungan antar keduanya berjalan tidak mulus, Abidal yang menjabat direktur olahraga klub seringkali didamprat Messi karena kebijakan yang berkaitan dengan hilir mudik pemain sering tak berdampak besar.
Musim demi musim adalah bencana, perekrutan yang buruk dan investasi yang buruk membuat Messi jengkel. Eric Abidal pun tak segan untuk ‘memprovokasi’ Messi, mengganggap andalan timnas Argentina semakin malas, individualis, dan performanya tak lagi prima. Aksi saling kritik itu adalah kata lain dari tak sejalannya visi klub dengan apa-apa yang diinginkan Messi.
4. Barcelona ingin menjual Suarez
Datangnya Ronald Koeman sebenarnya sedikit membawa angin segar bagi kesebelasan, tapi pada titik tertentu itu tak berpihak pada Leo Messi. Musim mendatang Barca akan mengadakan proyek cuci gudang, diantaranya yang diisukan bakal hengkang adalah Luis Suarez.
Duo Amerika Latin itu sudah jadi mitra akrab baik di dalam dan di luar lapangan, dan Suarez adalah salah satu rekan terbaik Messi di Barca. Menurutnya pemain Uruguay itu lebih pantas dihormati dari siapapun di Barcelona.
5. Tidak ada proyeksi jangka panjang
Leo Messi memang masih ciamik di atas lapangan, tetapi usia tak bisa bohong. Messi punya keputusan di kepalanya dan hanya tinggak berbicara dengan Koeman. Messi ragu dengan proyeksi pelatih asal Belanda itu apalagi usianya kini 33 tahun, dan semua yang dia lakukan sudah cukup.
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini