Jose Mourinho, Pep Guardiola
Libero.id - Berbagai respons bermunculan terkait tuduhan Liga Premier kepada Manchester City terkait Financial Fair Play (FFP). Salah satu yang layak jadi rujukan adalah komentar pelatih AS Roma yang lama berkelana di Liga Premier, Jose Mourinho. Bahkan, komentarnya pada 2020 masih relevan hingga 2023.
Liga Premier menuduh Man City dengan pelanggaran selama 2009-2018. Dasar hukumnya, Aturan Kompetisi Liga Premier, Pasal 82 Ayat 1. Ada setidaknya 100 pelanggaran yang dilakukan para petinggi City Football Group dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Dalam laporannya, Liga Premier menyatakan Man City telah melakukan manipulasi dalam laporan pendapatan klub. Itu termasuk kerjasama sponsor. Mereka juga dituduh mengakali nilai kontrak pemain dan pelatih.
Dengan ancaman hukuman pengurangan poin, pencopotan gelar juara, sampai degradasi; Man City sebenarnya pernah selamat dari kasus serupa. Pada 2020, mereka bebas dari hukuman FFP ala UEFA setelah melancarkan gugatan hukum ke Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) di Laussane, Swis.
Ketika itu, Man City diancam larangan bermain di Liga Champions maupun kompetisi antarklub Eropa lainnya. Mereka hanya dihukum membayar denda sebesar 10 juta pounds (Rp182 miliar).
Apa yang terjadi pada 2020 ternyata sempat dikomentari Jose Mourinho. Ketika itu, The Special One sedang menukangi Tottenham Hotspur.
Liverpool players react to the news they might become Premier League winners after Man City FFP. pic.twitter.com/SDyxH4FS6K
— SPORTbible (@sportbible) February 6, 2023
Uniknya, omongan 2020 ternyata kembali viral pada 2023. Itu untuk mengingatkan orang pada apa yang sebenarnya menimpa Man City. Saat itu, Jose Mourinho geram karena karena The Citizens lolos dari hukuman. Padahal, secara kasat mata semua orang bisa melihat yang dikerjakan di Etihad Stadium.
"Keputusan yang memalukan. Jika Man City tidak bersalah, seharusnya tidak dihukum. Sebaliknya, jika mereka bersalah, mereka harus kena hukuman. Itu keputusan yang memalukan. Itu bencana," ujar Jose Mourinho, dilansir BBC Sport.
"Saya tahu, uang adalah hal mudah buat mereka. Tapi, mengapa harus membayar 10 juta pounds kalau anda tidak bersalah? Saya tidak menyalahkan Man City. Tapi, saya menyalahkan keputusannya yang jadi aib. Kritik saya adalah kepada keputusan itu," lanjut pria asal Portugal itu.
Jadi, apakah Man City bersalah? Jika berkaca pada komentar dan logika Jose Mourinho, jawabannya adalah tentu saja! Tapi, mengapa hukumannya ringan? Hanya hakim CAS yang bisa menjawab.
José Mourinho on Man City's FFP situation, 2020.pic.twitter.com/RDDddS2LFN
— IM?? (@Iconic_Mourinho) February 6, 2023
(andri ananto/anda)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini