Libero.id - Salah satu pembahasan dalam sarasehan sepakbola Indonesia pada Sabtu (4/3/2023) di Surabaya, yang diinisiasi oleh PSSI dengan melibatkan sejumlah stakeholder terkait adalah tentang rencana format baru kompetisi untuk musim depan (2023-2024).
Ada dua format yang diajukan PSSI dan disambut dengan baik oleh peserta sarasehan yang tak lain adalah klub-klub dari Liga 1 dan Liga 2.
Format Pertama: 18 Klub Dibagi Menjadi 3 Grup
Jika format ini diberlakukan itu artinya masing-masing grup bakal diisi oleh enam klub. Namun belum begitu terang bagaimana mekanisme pembagian grup yang akan diambil oleh PSSI.
Meski dibagi dalam satu grup, klub-klub peserta masih berkesempatan untuk bertanding melawan klub-klub dari grup lain.
Penentuan juara akan ditentukan dalam babak 8 besar yang dibagi dalam dua grup, masing-masing berisi 4 klub. Empat klub akan bertemu home and away untuk menentukan juara dan juara akhir akan ditentukan dari duel juara grup masing-masing.
Sekilas format ini mirip dengan yang diimplementasikan kompetisi basket di Amerika Serikat yakni NBA.
Salah satunya adalah wacana format terbaru ??Liga1 untuk musim 2023/24 mendatang
Terbuka akan setiap inovasi terbaru. Good.
Tapi, bisa nggak memastikan berjalannya kompetisi selama musim depan, dan musim selanjutnya bisa dimulai tepat waktu dan berjalan lancar? pic.twitter.com/lb6iejkuzd
— ??Liga1NeedForeignRefs (@Indostransfer) March 5, 2023
Format Kedua: 18 Klub Full Kompetisi + Final Series
Format yang satu ini hanya modifikasi dari format kompetisi musim 2022-2023, yaitu tetap mengadopsi sistem kompetisi penuh. Dimana sebanyak 18 klub akan bertarung home and away secara double round robin.
Namun yang membedakan ada fase final series, tim empat besar akan kembali bertemu dalam format knock out system.
Nantinya klub peringkat satu akan menghadapi peringkat ke empat, peringkat dua akan menghadapi peringkat tiga di babak semifinal dalam skema single match.
Pemenang antara keduanya akan bertemu di final yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK)
Format tersebut mirip dengan model yang diimplementasikan Liga kasta tertinggi Amerika Serikat, Major League Soccer (MLS). Bedanya MLS tidak mengadopsi pembagian wilayah seperti format kedua Liga 1 Indonesia.
Dan dua format yang dijelaskan di atas secara tak langsung juga mengingatkan publik pencinta sepak bola tanah air dengan kompetisi Liga Indonesia periode 1994-2008 dan 2014 yang mengadopsi sistem gugur dalam menentukan gelar juara.
Namun yang perlu digarisbawahi dua format tersebut masih merupakan wacana.
(gigih imanadi darma/gie)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini