PSSI Terapkan Skema Pemain Asing 5+1, Bagaimana Nasib Pemain Muda?

"Skema seperti sekarang saja sulit dapat kesempatan main, apalagi ditambah.."

Analisis | 07 March 2023, 05:16
PSSI Terapkan Skema Pemain Asing 5+1, Bagaimana Nasib Pemain Muda?

Libero.id - Selain tidak ada keputusan penggunaan VAR dan keputusan menghentikan Liga 2, hal kontroversial lain dalam Sarasehan Sepakbola yang digelar PSSI di Surabaya adalah pemain asing. Untuk musim depan, diwacanakan ada penambahan jumlah legiun impor Liga Indonesia.

Musim ini, Liga 1 hanya mengizinkan 4 pemain asing dengan skema 3+1. Maksudnya, tiga pemain non Asia dan satu dari Asia. Sementara Liga 2 tetap mempertahankan tradisi tanpa pemain asing. Tujuannya, memberi kesempatan pemain-pemain lokal, khususnya anak muda berbakat, mendapatkan kesempatan merumput secara reguler.

Tapi, realisasinya ternyata berbeda. Dominasi pemain asing di posisi-posisi kunci telah mematikan pemain lokal. Terbukti, Shin Tae-yong sempat mengeluh sulit mencari pemain di sektor No.9.

Ketika hal ini belum ditemukan titik temu, PSSI berencana mengubah aturan pemain asing. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyebut klub-klub Liga 1 sepakat menggunakan skema 5+1 untuk pemain asing. Artinya, lima pemain non ASEAN dan satu pemain ASEAN (bukan Asia).

Meski boleh punya enam pemain asing, klub juga sepakat yang boleh tampil di lapangan hanya lima orang, dengan skema 4+1.

Lalu, untuk Liga 2 keran pemain asing akan dibuka. Skema yang digunakan adalah 1+1. Maksudnya, setiap tim dapat dibela satu pemain asing non ASEAN dan satu pemain impor dari ASEAN.

Usulan ini disebut sesuai dengan regulasi Konfederasi Sepakbola Asia (AFC). "Ini bagian dari menata untuk mencari titik temu bersama. Dan, ini (usulan penambahan pemain asing) belum tuntas," ujar Erick Thohir dalam pernyataan resminya di situs PSSI.

Jika usulan ini diterima, otomatis akan merugikan pemain muda Indonesia. Kecuali, PSSI punya solusi lain. Misalnya, mewajibkan klub memainkan 3 pemain U-20 atau PSSI menggelar liga khusus pemain muda seperti Liga Premier 2 di Inggris atau Liga Simpanan di Malaysia. 

Sebab, jika membiarkan Liga Indonesia menjadi pasar bebas pemain asing, seperti di Uni Eropa pelatih tim nasional akan kesulitan menemukan talenta-talenta berbakat baru.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network