Libero.id - Setelah ditunggu hampir satu bulan, Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, akhirnya menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Ini sesuai janji Zainudin Amali kepada Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Salut!
Di Indonesia pejabat menjalankan lebih dari satu posisi dalam waktu bersamaan adalah hal biasa. Banyak menteri juga mengurus organisasi olahraga. Sebut saja Airlangga Hartarto yang memimpin Wushu Indonesia (WI) atau Prabowo Subianto yang menjadi komandan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Yang paling baru adalah Erick Thohir, yang tepilih menggantikan Mochamad Iriawan sebagai Ketua Umum PSSI. Semua tahu, Erick Thohir adalah Menteri Negara BUMN.
Jika tiga nama di atas cukup wajar memegang jabatan di organisasi olahraga, maka apa yang dilakukan Zainudin Amali antimainstream. Bayangkan, menteri yang mengurusi olahraga justru menjadi orang kedua di organisasi sepakbola. Tentu saja, konflik kepentingannya sangat tinggi.
"Pagi ini (Kamis, 9 Maret 2023) saya baru saja ketemu dengan Pak Mensesneg (Pratikno). Saya mengantarkan surat permohonan pengunduran diri saya dari posisi sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga," ujar Zainudin Amali di Gedung Setneg, Jakarta, dilansir Antaranews.
Kabar pengunduran diri Zainudin Amali memang sudah beredar sejak beberapa waktu lalu. Erick Thohir sempat menyinggung hal tersebut dalam beberapa kesempatan. Begitu pula Presiden Jokowi yang menyebut secara informal Zainudin Amali sudah mundur.
"Saya akan fokus dan konsentrasi mengurus sepakbola menjadi pengurus PSSI. Dan, Beliau (Presiden Jokowi) meminta saya untuk konsentrasi, fokus kepada sepakbola," kata Zainudin Amali menjelaskan bagaimana perbincangan dengan Presiden Jokowi terkait PSSI.
Kini, Zainudin Amali akan fokus mengurus sepakbola. Dan, dirinya menyebut keputusan mengenai penggantinya di Menpora ada di tangan Presiden Jokowi sepenuhnya.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Opini