Manahati Lestusen
Libero.id - Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares turut mengkritik sikap tidak sportif yang ditunjukkan kapten Persikabo 1973, Manahati Lestusen. Hal itu karena protes berlebihan yang dilancarkan ke asisten wasit usai PSM mendapat hadiah penalti.
Laga pekan ke-29 antara Persikabo 1973 melawan PSM berlangsung panas di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Kamis (9/3/2023). PSM menang 0-1 lewat gol penalti Ramadhan Sananta di penghujung laga.
"Dan penalti yang terakhir itu jelas pemain Persikabo menyentuh bola dengan tangannya dan saya kira apa yang ditunjukkan oleh pemain Persikabo kepada asisten wasit yang ada di pinggir gawang saya kira ini tidak bagus," kata Bernardo usai laga.
Duel Persikabo Vs PSM dipimpin oleh wasit Sance Lawita dengan dibantu oleh dua asisten wasit, yakni Dedi Saputra dan Sulaiman Simatupang. Pertandingan tersebut juga memiliki dua asisten wasit tambahan yang berada di samping gawang, yakni M Erfan Efendi dan Bardan Landihae.
Manahati terlihat tak berhenti memaki asisten wasit yang melihat pemain Persikabo, Bruno de Araujo Dybal handball saat coba menghalau bola set piece dari PSM. Protes berlebihan yang dilakukan Manahati sempat membuat pertandingan terhenti beberapa menit, namun ia hanya diganjar kartu kuning.
Bernardo pun turut membandingkan protes yang pernah dilakukan timnya. Saat itu, wasit yang memimpin justru memberikannya hukuman sangat berat yang menurutnya tidak adil
"Coba lihat apa yang kita lakukan sebelumnya, komplain yang kita tujukan kepada wasit berujung 5 hukuman (kepada Wiljan Pluim). Saya tidak punya masalah apa-apa dengan dengan Persikabo tapi saya berharap setiap saat wasit harus menjalankan aturan kepada kedua tim," tegasnya.
Menurut pelatih asal Portugal itu, hadiah penalti kepada timnya harusnya bukan hanya satu kali. Pada menit ke-12, saat Kenzo Nambu dijatuhkan di kotak penalti lawan, juga harusnya berujung penalti.
"Terkait pertandingan kejadian di menit 12 itu adalah penalti saya bingung cuman di Indonesia kejadian seperti itu tidak di putuskan sebagai penalti. Banyak keputusan yang dibuat wasit keliru tidak membuat keputusan yang benar di awal-awal laga," keluh Bernardo
(muflih miftahul kamal/muf)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini