Libero.id - Egy Maulana Vikri pernah jadi remaja paling bertalenta di Indonesia. Dijuluki Lionel Messi dari Indonesia, pemain nasional Indonesia memilih karier di Eropa. Tapi, kini sinarnya mulau pudar. Buruk di Piala AFF 2022, tersingkir dari Liga Slovakia, dan kini tidak lagi masuk starting line-up klub medioker Dewa United. Ada apa?
Egy Maulana Vikri menjalani debut di Liga 1 2022/2023 saat Dewa United menghadapi Madura United, 2 Februari 2023. Dia langsung mencetak gol, meski tim promosi itu bermain imbang 1-1.
Setelah debut yang gemilang, Egy Maulana Vikri kembali bermain untuk Dewa United. Jika ditotal, enam pertandingan dijalani pemuda asal Medan jebolan SKO Ragunan itu. Dia menyumbang satu gol dan satu assist, serta membawa Dewa United menempati posisi 13 klasemen sementara.
Namun, ada pemandangan aneh saat Dewa United menghadapi Arema FC, Jumat (10/3/2023). Tidak ada Egy Maulana Vikri di starting line-up. Begitu pula di bangku cadangan.
Akibat momen langka itu, muncul sejumlah spekulasi. Kabarnya, Egy Maulana Vikri tidak lagi menjadi bagian penting Dewa United. Rumor yang belum dikonfirmasi juga menyebut pelatih Dewa United asal Belanda, Jan Olde Riekerink, kecewa dengan performa Egy Maulana Vikri sehingga memarkirnya.
Lalu, apa yang benar? "Egy mengalami cedera. Kalian (media) tahu saya hanya memainkan Egy selama 45 menit saat menghadapi PSM Makassar (di laga sebelumnya)," kata Jan Olde Riekerink dalam sesi konferensi pers selepas pertandingan.
Jan Olde Riekerink menyatakan dirinya bisa saja memainkan Egy Maulana Vikri saat Dewa United menghadapi Arema FC. "Saya peduli dengan Egy. Bisa saja saya mainkan dia 45 menit pada laga ini. Tapi, saya tidak mau cedera yang dia derita menjadi lebih buruk lagi," tambah Jan Olde Riekerink.
Mantan pelatuh Galatasaray itu menyatakan jadwal padat Liga 1 2022/2023 menjadi alasan utama Egy Maulana Vikri cedera. Begitu pula sejumlah pemainnya yang tidak 100%. "Mereka mungkin sehat. Tapi tidak fresh," tutur Jan Olde Riekerink.
Karena itu, Jan Olde Riekerink meminta Shin Tae-yong tidak memanggil Egy Maulana Vikri ke timnas Indonesia untuk FIFA Matchday edisi Maret. Dia menyebut perlu dilakukan komunikasi yang baik antara klub dan timnas agar kepentingan klub maupun pemain bisa sama-sama dipenuhi.
"Harus ada keseimbangan dan komunikasi yang baiik antara klub dan timnas Indonesia. Yang paling penting dari itu adalah kesehatan pemain," pungkas Jan Olde Riekerink.
(andri ananto/anda)
Opini