Libero.id - Sandy Walsh OTW debut timnas Indonesia di FIFA Matchday edisi Maret 2023. Jika tidak cedera, dia akan terbang ke Jakarta untuk menghadapi Burundi. Tapi, sebelum terbang ke Indonesia, pemain KV Mechelen itu menyempatan diri mengunjungi "Pasar Malam" di Belanda tempat sebuah acara yang menyajikan banyak makanan nusantara.
Setiap tahun secara reguler, di Den Haag, diaspora Indonesia yang ada di Belanda menyelenggarakan sebuah festival yang diberi nama Pasar Malam.
Dalam acara ini, berbagai macam hal yang berbau Indonesia disajikan. Mulai seni budaya, produk kerajinan, hingga makanan yang sangat mengugah selera. Semuanya disajikan seperti layaknya di Indonesia. Itu termasuk penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.
Mengetahui ada acara yang berbau Indonesia, Sandy Walsh tak mau ketinggalan. Tanpa sungkan, pemain yang baru menyelesaikan proses naturalisasi itu membagikan momen ketika dirinya mengunjungi acara.
Saat itu, Sandy Walsh sedang berlibur dan memutuskan untuk pulang ke rumah orang tuanya di Belanda. Kebetulan, Pasar Malam itu berlokasi di kota yang sama dengan tempat tinggal orang tuanya.
"Kami mendapatkan makanan yang enak. Kami juga membeli souvenir. Saya sangat senang melihat budaya Indonesia di dekat rumahku. Saya harap bisa ke sana setiap tahun," kata Sandy Walsh di akun Youtube pribadinya.
Pemain berusia 27 tahun itu diperkenalkan dengan beberapa makanan khas Indonesia oleh sang ibu, Brigitta Portier. Sandy Walsh tampak menikmati menjajal lemper, nasi rames, nasi kuning, pangsit, dan beberapa jenis bala-bala yang dibeli dari Pasar Malam.
Tidak hanya makanan, pemain yang memiliki darah Indonesia dari kakeknya yang asli Surabaya itu menjajaki beberapa toko yang menjual barang-barang khas Indonesia. Tak ketinggalan, danwajib hukumnya, adalah batik.
Sandy Walsh juga memperlihatkan event itu menyajikan beberapa hiburan khas Indonesia seperti tarian dan lagu-lagu rakyar. Sandy Walsh tampak sangat antusias dan sudah tidak sabar untuk terbang ke Indonesia menjalani pertandingan persahabatan internasional melawan Burundi.
Opini