Marko Simic
Libero.id - Setelah lama menghilang, Marko Simic mendadak menjadi perbincangan di sepakbola Indonesia. Penyerang Kroasia itu membuat Persija Jakarta harus membayar denda Rp7 miliar terkait sengketa gaji yang dilaporkan ke FIFA. Bagi Jakmania, Marko Simic punya jejak yang tak mudah dihapus.
Masalah antara Marko Simic dan Macan Kemayoran diketahui publik pada 26 Januari 2022. Saat itu, dia mengaku gajinya tidak dibayarkan.
"Dengan berat hati saya harus mengumumkan telah mengakhiri kontrak secara sepihak dengan Persija Jakarta. Itu karena klub telah melanggar kontrak setelah tidak membayar gaji selama satu tahun," tulis Marko Simic di akun media sosial Instagram miliknya pada saat itu.
"Dari lubuk hati terdalam, saya mencintai klub ini, kota ini. Saya mencintai kalian semua. Kita telah mencatatkan sejarah dan merayakan momen yang tak terlupakan bersama. Mengucapkan perpisahan kepada kamu semua sungguh hal yang menyakitkan, tapi saya tidak akan pernah melupakan kami semua yang selalu mendukung," lanjut Marko Simic.
Persija Jakarta kemudian merspons curhat Marko Simic. Mereka menyebut tidak ingkar janji, melainkan hanya tidak sepakat dalam negosiasi ulang gaji. Macan Kemayoran beralasan, di masa pandemi Covid-19 ada kebijakan pemotongan gaji yang diterapkan PSSI dan disepakati klub serta pemain.
Tapi, kenyataannya, itu tidak disetujui beberapa pemain Persija Jakarta seperti Marc Klok dan Marko Simic. Marc Klok memutuskan bergabung ke Persib Bandung. Sementara Marko Simic mengadu ke FIFA. Hasilnya, menang dan Persija Jakarta harus membayar Rp7 miliar.
"Persija Jakarta tidak membayar gaji saya sesuai yang disepakati dalam kontrak sebelum era Covid-19. Pembayaran (juga) tidak dilakukan selama era Covid-19 dan bahkan setelahnya," respons Marko Simic menjawab pernyataan Persija Jakarta yang terkesan menyalahkan Covid-19.
RESMI : Striker asal Kroasia, Marko Simic, memenangi gugatan di FIFA atas Persija Jakarta soal sengketa gaji. Macan Kemayoran divonis harus membayar kompensasi sebesar Rp 7 miliar (periode Mei 2020-April 2022).
Persija diberikan waktu sampai 45 hari untuk membayar tunggakan ini.… https://t.co/PWVkskHIlL pic.twitter.com/apLZMUsMUP
— Extra Time Indonesia (@idextratime) March 16, 2023
"Itu berarti klub tidak menceritakan kebenaran dalam pernyataan mereka. Saya sudah menduga akan seperti ini. Saya akan perjuangkan hak saya di depan FIFA dan saya yakin akan menang," beber Marko Simic.
Apa yang dialami Marko Simic sebenarnya sangat disayangkan. Pasalnya, semua pendukung Macan Kemayoran maupun penggemar Liga Indonesia paham jasa besar besar pemain Kroasia itu. Jika bukan Marko Simic, belum tentu Persija Jakarta juara Liga 1 2028.
Berkat Marko Simic, klub dari Ibu Kota Jakarta itu juga mengoleksi Piala Presiden 2018 serta Piala Menpora 2021.
Tidak hanya itu, selama empat musim di Jakarta, Marko Simic mencatatkan total 95 gol dari 124 penampilan pada semua kompetisi resmi. Khusus di Liga 1, Marko Simic menorehkan 61 gol dala, 91 pertandingan. Bahkan, pada Liga 1 2019, Marko Simic menjadi pencetak gol terbanyak.
Jadi, apakah pantas manajemen Persija Jakarta memperlakukan pahlawan sekelas Marko Simic seperti ini?
Ini kalo dilempar ke FIFA, bakalan kalah si ini Persija apapun alasan. Tapi gak tau ya sama Simic dilaporkan ke FIFA apa endak ini ?
Kenapa kalah? SK PSSI itu ndak kuat, yang dilihat FIFA itu ya nilai kontrak dan durasinya. pic.twitter.com/fcV4rCuNmH
— GIBOLofficial (@GIBOLofficial) April 27, 2022
(mochamad rahmatul haq/anda)
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini