Kisah Sedih Kesetiaan Jonas Gutierrez Dibalas Tuba karena Derita Kanker

"Tega benar Newcastle United kepada pemain yang begitu loyal. Kisahnya bikin haru."

Feature | 05 September 2020, 09:00
Kisah Sedih Kesetiaan Jonas Gutierrez Dibalas Tuba karena Derita Kanker

Libero.id - Selain Alan Shearer, ada satu mantan pemain Newcastle United yang ternyata sangat dicintai suporter hingga detik ini. Dia adalah Jonas Gutierrez, yang bermukim di Saint James' Park pada 2008-2015.

Kecintaan fans The Magpies tidak pernah luntur, meski sudah lama berlalu dan kini kembali ke kampung halaman untuk membela Banfield. Semuanya terjadi begitu saja dan tanpa rencana. Mantan pemain tengah tim nasional Argentina itu dianggap sosok unik oleh para pendukung Newcastle.

Gutierrez bermain 7 musim di Newcastle. Dia masih menjadi bagian klub ketika harus bermain di Championship Division pada 2009/2010 dan kembali lagi ke Premier League pada musim berikutnya.

Layaknya Alessandro del Piero di Juventus ketika turun ke Serie B, Gutierrez saat itu menolak meninggalkan Saint James' Park untuk membela klub lain. Bersama Jose Enrique, Alan Smith, dan Peter Lovenkrands, Gutierrez memilih bersakit-sakit di kasta kedua. Hasilnya, Newcastle menjuarai Championship Division sehingga berhak atas tiket Premier League.

Sayang, kesetiaan pemain bernama lengkap Jonas Manuel Gutierrez tersebut ternyata tidak dianggap penting oleh menajemen The Magpies. Dia justru didepak dengan tidak hormat. Tindakan tersebut melukai Gutierrez maupun suporter Newcastle. Penyebabnya, vonis kanker testis yang didapatkan Gutierrez.

Kisah itu berawal dari 16 September 2014. Saat itu Gutierrez mengungkapkan kepada media sedang dirawat karena kanker testis dan memiliki satu sesi terakhir kemoterapi, yang akan dilanjutkan dengan 2 bulan poses penyembuhan. Awal kanker itu diketahui ketika dia bertabrakan dengan salah satu pemain Arsenal pada 19 Mei 2013.

Gutierrez memilih menjalani operasi untuk mengangkat testis kirinya di Argentina pada Oktober 2013. Dia kembali ke Newcastle sebulan kemudian, tapi dianggap kurang fit oleh tim pelatih sehingga harus dipinjamkan ke Norwich City pada musim dingin 2014 untuk sisa musim 2013/2014 .

Setelah musim kompetisi berakhir, dia mengalami pembengkakan kelenjar getah bening dan memulai proses kemoterapi lagi. Uniknya, Gutierrez memilih merahasiakan perawatannya. Hanya ada beberapa teman dekatnya yang tahu, seperti Gabriel Heinze, Martin Demichelis, Ezequiel Lavezzi, hingga Fabricio Coloccini.

Pada 3 November 2014, Gutierrez keluar dari rumah sakit. Setelah menyelesaikan pemulihan, dia kembali ke tim utama Newcastle pada 4 Maret 2015 sebagai pemain pengganti dalam pertandingan kandang melawan Manchester United. Lalu, pada 13 April 2015, Gutierrez disambut dengan tepuk tangan meriah oleh fans Liverpool dan Newcastle saat masuk lapangan di laga Premier League.

Mirisnya, semua yang dilakukan Gutierrez tanpa bantuan finansial maupun medis klub. Pemain yang identik dengan rambut panjang tersebut berjuang sendirian menyembuhkan penyakit mematikan tersebut.

"Saya tidak akan pernah mampu memaafkan klub atas perlakuan mereka kepada saya. Saya tidak pernah meminta apa-apa. Saya membayar (biaya pengobatan) sendiri. Sebab, bagi saya kesehatan merupakan hal yang paling penting," ujar Gutierrez beberapa kemudian, dikutip Planet Football.

Meski tidak mendapatkan perlakuan yang wajar dari manajemen, Gutierrez tetap loyal. Dia tampil pada 2014/2015 ketika Newcastle sedang berjuang menghindari jurang degradasi. Gutierrez tampil di laga krusial kontra West Ham United. Itu adalah pertandingan terakhir yang harus dimenangkan jika The Magpies jika masih ingin berada di kasta tertinggi.

Hebatnya, Gutierrez yang menjadi pahlawan penyelamat Newcastle. Dia memberi assist kepada Moussa Sissoko dan ikut menceploskan satu gol ke gawang The Hammers. The Magpies unggul 2-0 dan mengakhiri kompetisi di posisi 15. Newcastle mengumpulkan 39 poin alias unggul 4 poin dari Hull City di peringkat 18.

Di akhir musim, kontrak pesepak bola kelahiran Saenz Pena, 5 Juli 1983, tersebut justru tidak diperpanjang. Entah apa alasannya, para petinggi The Magpies hanya menyatakan Gutierrez tidak masuk dalam rencana Premier League 2015/2016. Rumor menyebut kanker menjadi faktor utama.  

Hebatnya, perlakuan kurang bagus manajemen ternyata tidak membuat Gutierrez  berhenti mencintai Newcastle. Dia memang membenci manajemen. Tapi, tidak dengan suporternya.

Salah satu bukti kecintaan Gutierrez terjadi saat The Magpies promosi lagi ke Premier League pada 2016/2017. Saat itu, Gutierrez memasang gambar jersey lama miliknya ketika membela Newcatle di Twitter. Jersey itu bernomor 18 dan bertuliskan "Jonas". "Selamat untuk Kota Newcastle dan semua suporternya. Sekali Geordie, selamanya Geordie," tulis Gutierrez saat itu.

Bagi Gutierrez, dibuang Newcastle tidak menghentikan mimpi menjadi pesepakbola. Dia memutuskan bermain di La Liga bersama Deportivo La Coruna. Setelah itu, Gutierrez melanjutkan petualangan di kampung halaman. Dua kali dirinya bermain untuk Defensa y Justicia. Lalu, Independiente. Sejak 2019, Gutierrez tercatat sebagai punggawa Banfield.

Dengan usia yang semakin senja, Gutierrez mulai mempertimbangkan beralih profesi. Pasalnya, dia pernah mengatakan kepada media di Inggris bawah bercita-cita menjadi pelatih ketika tidak bermain sepakbola.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network