Libero.id - Pelatih Timnas Burundi, Etienne Ndayiragije belum menurunkan striker andalannya, Saido Berahino, di laga perdana FIFA Matchday melawan Timnas Indonesia, kemarin Sabtu (25/3) malam WIB.
Tampaknya pemain yang sudah malang melintang bermain di Liga Eropa dan pernah jadi rekan Sandy Walsh saat bermain di Liga Pro Belgia bersama Zulte Waregem itu sengaja di simpan untuk laga kedua.
Padahal saat sesi konferensi pers sebelum pertandingan, Saido Berahino mengaku tak sabar untuk menghadapi Timnas Indonesia. Namun apa mau dikata, keputusan ada di tangan pelatih.
Selain itu pemain berusia 29 tahun tersebut juga ditanyai apakah dirinya berminat suatu kelak bermain di Liga Indonesia.
"Tentu saja bila ada kesempatan dan kesepakatan yang bagus. "Kenapa tidak? Kita tidak pernah tahu, ini sepak bola. Jika kesempatannya ada, mungkin suatu hari saya akan datang," ungkapnya.
Saat ini Saido Berahino tengah memperkuat klub Liga Yunani, AEL Limassol. Merujuk statistik Transfermarkt, Berahino musim ini sudah mencatatkan 27 laga dengan catatan 4 gol.
Sebelum bermain di liga yang juga ada pemain abroad Indonesia, Bagus Kahfi, itu, Saido Berahino sudah pernah merasakan beberapa kompetisi di level Eropa.
Dirinya merupakan produk akademi West Bromwich Albion dan sempat memperkuat Timnas Inggris di kelompok umur. Saido Berahino mulai masuk ke tim utama pada 2013 dan dirinya juga pernah berhadapan dengan Jordi Amat saat pemain naturalisasi Timnas Indonesia itu masih di Swansea City.
Lalu Saido Berahino pindah ke Stoke City pada 2017, barulah kemudian hijrah ke Liga Pro Belgia dua tahun setelahnya dan disana Saido Berahino berkawan dengan Sandy Walsh.
Kira-kira kalau bermain di Liga Indonesia cocoknya memperkuat klub mana? PSM Makassar atau Persija Jakarta atau Persib Bandung atau justu Rans Nusantara FC?
(gigih imanadi darma/gie)
Opini