Libero.id - Cerita pemain lapangan menjadi kiper dadakan sudah sering didengar di sepakbola. Biasanya hal itu terjadi karena sebuah klub sudah tidak bisa lagi mengganti pemain ketika sang kiper diusir wasit. Tanpa pikir panjang pelatih akan menunjuk 1 dari 10 pemain tersisa yang berpostur tinggi atau yang memiliki pengalaman menjadi penjaga gawang saat latihan.
Lalu, bagaimana dengan kiper yang menjadi pemain lapangan, khususnya striker? Untuk menjawabnya, tanyakan pada David James.
Dengan postur 194 cm, James pernah menjadi kiper yang sangat tangguh mengawal mistar gawang tim nasional Inggris. Sepak terjangnya bersama sejumlah klub Premier League pada 1988-2013 juga membuat banyak pemain depan angkat topi. Selain tangguh, James juga sangat mengantisipasi umpan-umpan lambung.
Uniknya, tidak selamanya James menjadi penjaga gawang dalam pertandingan resmi. Dalam sebuah kesempatan, dia sempat dimainkan di lini depan. Peristiwa tersebut terjadi ketika James membela Manchester City, tepatnya 15 Mei 2005. Saat itu, 20 tim Premier League sedang melakoni pekan terakhir dan Chelsea sudah dipastikan juara.
Meski trofi sudah diamankan, masih ada tim yang harus menjalani pertandingan penentuan dengan semangat juang tinggi untuk mencapai target di akhir musim. Salah satunya The Citizens,
Pada Premier League 2004/2005, Man City masih berharap bisa menyodok ke posisi 7 klasemen akhir demi mengamankan kesempatan bermain di Piala UEFA 2005/2006. Klub sekota Manchester United tersebut harus berhadapan dengan Middlesbrough dan wajib memetik poin penuh jika tidak ingin gigit jari.
Masalahnya, The Boro juga menjalani pertandingan dengan misi sama. Bahkan, mereka lebih diuntungkan karena hanya membutuhkan hasil imbang untuk terbang ke Benua Biru. Artinya, tekanan pertandingan benar-benar ada di pundak para punggawa The Citizens.
Saat wasit meniup peluit panjang tanda kick-off, laga langsung berjalan ketat dan menegangkan. Middlesbrough mampu unggul lebih dulu pada menit 23 lewat Jimmy Floyd Hasselbaink. Penyerang berkebangsaan Belanda tersebut dengan mudah membobol jala James.
Tersentak dengan gol Hasselbaink, Man City bangkit. Mereka terus membombardir jala Mark Schwarzer bertubi-tubi. Perjuangan The Citizens berbuah hasil setelah sanggup menyamakan kedudukan 1-1 pada menit 45 lewat Kiki Musampa.
Setelah mampu menyamakan skor, Man City semakin bersemangat. Mereka berusaha terus mencari gol kedua. Berbagai kombinasi coba dilakukan sang nakhoda, Stuart Pearce, di lini serang. Pergantian-pergantian strategis juga dilakukan sepanjang babak II. Tapi, peluang mereka selalu menemui hambatan. Lini belakang Middlesbrough bermain solid untuk menghalau setiap serangan Man City.
Frustrasi dengan keadaan, Pearce melakukan perjudian unik. Pada lima menit jelang bubar, dia membuat pergantian pemain terakhir. Pelatih asal Inggris tersebut menarik keluar gelandang asal Amerika Serikat (AS), Claudio Reyna, untuk memasukkan kiper cadangan, Nicky Weaver.
Langkah itu membuat ribuan suporter Man City terkejut. Mereka menganggapnya sebagai keputusan yang aneh karena artinya The Citizens bermain dengan dua kiper. Bagaimana bisa?
Pertanyaan menggelitik tersebut terjawab beberapa detik kemudian. Dengan kepercayaan diri tinggi Pearce meminta Weaver menjadi kiper menggantikan James. Selanjutnya, James diperintahkan menjadi striker.
Tujuan taktik aneh tersebut supaya Man City memperkuat serangan dengan menambah jumlah striker demi mengejar satu gol. Pasalnya, The Citizens sudah memainkan seluruh juru gedor yang dimiliki seperti Kiki Musampa, Shaun Wright-Phillips, hingga Robbie Fowler.
Hasilnya, pergerakan James cukup merepotkan. Bahkan, Man City sempat mendapat hadiah penalti di additional time babak kedua. Peluang itu mentah setelah Fowler, yang menjadi eksekutor, gagal mencetak gol. Pertandingan berakhir imbang 1-1 dan keinginan Man City tampil di kompetisi Benua Biru menguap di depan para pendukung fanatiknya.
"Saya tidak dapat mempercayai mata saya ketika James menjadi penyerang. Itu luar biasa. Itu membuat Pearce menjadi seorang jenius," ucap Arsitek Middlesbrough ketika itu, Steve McClaren, dikutip The Guardian.
Sebenarnya, kiper yang menjadi penyerang bukan monopoli James semata. Beberapa tahun setelahnya, kiper muda Liverpool, Shamal George, juga sempat diturunkan Juergen Klopp dalam sebuah pertandingan pramusim. Saat itu, Klopp kehabisan pemain saat Lucas Leiva cedera.
Jauh sebelumnya, penjaga gawang yang menjadi penyerang sempat diperankan Jorge Campos. Kiper legendaris Meksiko itu sempat menjadi striker untuk sejumlah klub MLS dan Negeri Sombrero.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini