Kronologi Naturalisasi Justin Hubner dari Awal hingga Batal

"Konon, minta uang seharga 2 alat VAR standar FIFA."

Feature | 18 April 2023, 06:41
Kronologi Naturalisasi Justin Hubner dari Awal hingga Batal

Libero.id - Masa depan naturalisasi Justin Hubner akhirnya suram. Meski sudah disetujui DPR RI, pemain Wolverhampton Wanderers U-21 tersebut batal ucap sumpah menjadi WNI. Gagalnya Piala Dunia U-20 2023 jadi faktor utama yang membuat pemain Belanda U-20 itu tidak melanjutkan proses naturalisasinya.

Batalnya naturalisasi Justin Hubner disampaikan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, dalam sebuah diskusi bertajuk "Refleksi 93 Tahun PSSI: Melihat Perjalanan PSSI, Dinamika Kompetisi dan Meneladani Perjuangan Legenda" di GBK Arena, Senin (17/4/2023).

"Yang kita proses ada dua yang siap bergabung dengan kita. Wajar kita agak terhambat di Kemensesneg, karena ada satu yang masih kita negosiasi. Jadi, kita tidak melanjutkan untuk naturalisasi terhadap Hubner, karena ada permintaan Hubner yang tidak bisa kita penuhi," ujar Arya Sinulingga.

Kalau alasannya uang, wajar jika PSSI membatalkan naturalisasi Justin Hubner. Sebab, dengan 1 juta euro (Rp16 miliar) yang diminta, PSSI bisa memberi dua alat VAR standar FIFA atau membangun lapangan sepakbola standar di Papua, Maluku, atau Nusa Tenggara Timur yang banyak talenta muda berbakat.

Meski gagal, perjalanan panjang ditempuh PSSI saat mencoba menaturalisasi Justin Hubner. Justin Hubner merupakan pemain kelahiran 14 September 2003 dari orang tua asal Belanda. Tapi, memiliki kakek dari Indonesia. 

Pemain yang berposisi sebagai bek tengah ini awalnya diminati Shin Tae-yong untuk menjadi bagian dari timnas U-20 yang akan tampil di Piala Dunia U-20 2023. Tidak jelas dari mana Shin Tae-yong tahu Justin Hubner. Tapi, kemungkinan masukan dari berbagai pihak, khususnya netizen +62.

Saat target sudah dikunci Shin Tae-yong, Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, yang sebenarnya alergi pemain naturalisasi sempat menyambangi keluarga Justin Hubner di Belanda. Dia menyampaikan niat PSSI untuk naturalisasi Justin Hubner untuk tampil dengan Garuda Muda.

Permintaan itu mendapatkan respons positif keluarga Justin Hubner. Mereka memastikan bahwa nenek moyang keluarga Hubner benar-benar berasal dari Indonesia, khususnya Makassar.

PSSI dengan bantuan Menpora saat itu, Zainudin Amali, langsung memprosesnya. Bersama Ivar Jenner dan Rafael Struick, naturalisasi Justin Hubner langsung ditangani dengan baik. Meski butuh beberapa bulan, Komisi X DPR RI kemudian menyetujui rencana itu pada 20 Maret 2023. Sehari berselang, keputusan itu disahkan di Sidang Paripurna DPR RI.

Dengan persetujuan DPR RI, ketiga pemain muda itu tinggal mengucap sumpah WNI di Kemenkumham.

Tapi, di saat bersamaan Justin Hubner justru memenuhi panggilan timnas Belanda U-20 untuk uji coba internasional melawan Prancis pada 25 Maret 2023. Shin Tae-yong menghubungi sang pemain, dan mendapat jaminan bahwa Justin Hubner akan datang saat TC di Korea Selatan pada awal April 2023.

Harapan itu akhirnya benar-benar sirna setelah FIFA membatalkan hak Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Justin Hubner ragu. Tapi, Ivar Jenner dan Rafael Struick tidak mempermasalahkannya. Meski kecewa, mereka tetap ingin membela timnas Garuda.

"Pokoknya (permintaan Justin Hubner) ada yang tidak bisa kita penuhi. Jadi, kita tidak bisa melanjutkan. Nanti di Kemensesneg kita sudah bersurat dengan Kemenpora, kami kemudian, Menpora akan ke Kemensesneg untuk Jenner dan Struick itu akan kita proses," ungkap 

"Tidak ada niat kita untuk menghambat, ada komunikasi, ada namanya pendekatan kepada pribadi. Kemudian, keluarga. Biasanya mereka akan menunjuk agennya setelah itu. Baru kita proses. Ada komunikasi. Bahkan, kita sudah ada staf juga di luar dari asosiasi untuk komunikasi. Ada dua pemain tidak masalah. Hubner fix tidak diproses," pungkas Arya Sinulingga.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network