Ivar Jenner
Libero.id - Beda dengan Justin Hubner yang dihentikan proses naturalisasinya, Ivar Jenner dan Rafael Struick lanjut. Tidak ada alasan bagi PSSI untuk tidak menyelesaikan proses keduanya yang tinggal sumpah WNI.
Sejak awal tidak terlalu sulit untuk meyakinkan Ivar Jenner. Sebab, seandainya tidak ada Piala Dunia U-20 2023, pemain Jong Utrecht itu memang memiliki keinginan membela Indonesia. Meski lahir dan besar di Belanda, Ivar Jenner sudah dikenalkan budaya Indonesia sejak kanak-kanak.
Ivar Jenner dikenal publik Indonesia untuk pertama kalinya ketika eks Exco PSSI, Hassani Abdulgani, melakukan pertemuan dan negosiasi.
Lahir di Utrecht, 10 Januari 2004, Ivar Jenner memulai bermain sepakbola sejak balita. "Waktu berusia 4 tahun, saya mulai bermain sepakbola di IJFC. Klub di Ijsselstein. Saya bermain di situ sampai umur 10 tahun," kata Ivar Jenner dalam wawancara di Youtube milik Yussa Nugraha, tahun lalu.
Kemampuan Ivar Jenner sebagai pemain membuat Shin Tae-yong terpikat. Pada 17 November 2022, dia diberi kesempatan bermain membela Indonesia U-20 melawan Prancis U-20. Dua hari kemudian, Ivar Jenner kembali bermain melawan Slovakia U-20 dengan sangat baik.
"Setelah itu, ayah saya mendaftarkan saya untuk Talentday di Ajax (Amsterdam). Mereka memperhatikan saya, dan memberi kesempatan saya trial 6 minggu. Namanya ATP (Ajax Talent Program). Setelah trial, saya diterima di Ajax dan bermain dua tahun di sana," tambah Ivar Jenner.
Lalu, Ivar Jenner memperkuat Ajax Amsterdam di level U-11 dan U-12. Kemudian, saat duduk di bangku SMA, dia meninggalkan Amsterdam untuk pulang ke kota kelahirannya, Utrecht, untuk melanjutkan pendidikan sepakbola di Jong Utrecht.
"Saya memutuskan pindah dari Ajax. Setelah itu datang FC Utrecht dan PSV Eindhoven. Pada akhirnya saya memilih Utrecht karena klubnya dekat dengan tempat tinggal saya. Saya tinggal di Ijsselstein. Itu 20 menit menggunakan scooter (ke markas klub)," ujar Ivar Jenner.
Sebagai pemain muda berbakat, Ivar Jenner memiliki posisi asli gelandang kanan. Tapi, oleh pelatihnya di Utrecht U-18, dia diminta lebih menyerang di posisi No.10 (gelandang serang, second striker). Hasilnya, moncer.
"Awalnya, saya bermain di gelandang kanan. Tapi, saya lebih banyak bermain di (posisi) No.10. Di masa lalu, saya sering bermain sebagai gelandang kanan," tambah Ivar Jenner.
Yang membuat Ivar Jenner tidak mempermasalahkan kagagalan tampil di Piala Dunia U-20 2023 adalah darah Indonesia yang mengalir deras. Itu membuat dirinya mencintai negara asal nenek dari pihak ibu.
"Ibu dari ayah saya atau Oma saya lahir di Jawa (Jember). Jadi, ayah saya setengah Indonesia dan saya seperempat Indonesia, Ibu saya, orangtuanya berasal dari Belanda. Jadi, sisi Belanda saya didapatkan dari ibu," beber Ivar Jenner.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini