Libero.id - Meski berstatus pemegang medali emas SEA Games dua edisi beruntun, SEA Games 2019 dan SEA Games 2021, timnas Vietnam U-22 kurang diunggulkan di SEA Games 2023. Bahkan, salah satu pemain mereka, Nguyen Duc Phu, sadar diri The Golden Star yang kali ini pergi ke Kamboja berbeda dengan generasi sebelumnya.
Dibandingkan pendahulunya, Park Hang-seo, pelatih Vietnam saat ini, Philippe Troussier, kesulitan membentuk skuad kompetitif.
Sebagian besar pemain yang dipanggil untuk SEA Games 2023 ternyata belum memiliki menit bermain di V-League 1. Selain itu, SEA Games 2023 tidak mengizinkan pemain senior berada dalam skuad sehingga Philippe Troussier terlihat kurang bisa mengelola timnya.
Saat memenangkan medali emas SEA Games 2019 dan SEA Games 2021 misalnya, peran pemain senior seperti Nguyen Trong Hoang, Do Hung Dung, Nguyen Hoang Duc, Nguyen Tien Linh cukup signifikan.
Sementara saat ini, Phillipe Troussier benar-benar harus bekerja keras. Hasil uji coba Vietnam selama persiapan sebelum berangkat ke Kamboja menjadi gambaran kekuatan tim yang timpang. Mereka jadi bulan-bulanan di Doha Cup 2023. Vietnam juga dua kali kalah dari klub lokal. Bahkan, salah satunya dari V.League 2.
Akibat hasil dan penampilan yang mengecewakan, para pemain Vietnam menghindari sesumbar. Tidak seperti biasanya, untuk kali ini mereka cenderung diam.
"Laos (lawan pertama Vietnam) tim yang kuat. Kami tidak boleh subjektif dan meremehkan lawan. Tim perlu menjaga semangat dan bersiap menghadapi tantangan dari Laos," ujar gelandang andalan Vietnam, Nguyen Duc Phu, dilansir VN Express.
Dalam sejarah pertemuan kedua kesebelasan, Vietnam tidak pernah kalah dari Laos. Keduanya hanya bermain imbang satu kali (1-1) pada 5 September 1996. Lalu, pada edisi sebelumnya saat masih dilatih Park Hang-seo, Vietnam mengalahkan Laos 6-1 di penyisihan grup.
"Kami menonton video permainan Laos baru-baru ini untuk melihat taktik apa yang mereka mainkan, seberapa kuat, dan seberapa lemah mereka," tambah Nguyen Duc Phu.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Opini