@pssi
Libero.id - Setelah memastikan kemenangan 3-0 atas Filipina, timnas U-22 asuhan Indra Sjafri akan menantang Myanmar di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamis (4/5/2023), pukul 16.00 WIB. Garuda Muda punya waktu istirahat empat hari untuk melakukan evaluasi dan memperbaiki 4 kekurangan berikut ini.
Timnas U-22 mengawali perjalanan di SEA Games 2023 dengan cukup baik. Indonesia unggul tiga gol tanpa balas di pertandingan pertama, Sabtu (30/4/2023), lewat Marselino Ferdinan, Irfan Jauhari, dan Fajar Fathur Rahman.
Kemenangan membuat Indonesia ada di posisi kedua klasemen sementara Grup A setelah Kamboja mengalahkan Timor Leste 4-0. Itu berarti peluang lolos ke semifinal SEA Games 2023 terbentang sangat luas di depan mata karena masih ada tiga pertandingan lagi.
Meski awal yang bagus, masih ada beberapa titik lemah timnas U-22. Ini wajib diperbaiki saat berharapan dengan Myanmar. Jika tidak, Garuda Muda berpeluang tergelincir.
Berikut ini 4 hal yang wajib menjadi pekerjaan rumah Indra Sjafri bersama timnas U-22 sebelum pertandingan melawan Myanmar:
1. Gugup di babak pertama
Penampilan Indonesia di babak pertama dan kedua sangat berbeda. Pada babak pertama, anak-anak tampil gugup, tegang, grofi, dan tidak bisa bermain lepas. Baru setelah gol pertama lahir di penghujung babak pertama melalui Marselino Ferdinan, mereka mulai rileks.
Hasilnya semakin baik setelah pergantian pemain di babak kedua. Buktinya, dua gol tambahan melalui Irfan Jauhari dan Fajar Fathur Rahman dihasilkan.
2. Kebugaran semua pemain
SEA Games 2023 memiliki aturan unik. Setiap kontestan hanya bisa mendaftarkan 20 pemain dan tidak ada lagi pemain berusia di atas 22 tahun. Itu berarti pelatih harus memaksimalkan skuad yang ada. Dengan jadwal yang padat, kebugaran pemain jadi masalah lain.
Indra Sjafri harus pandai melakukan rotasi. Dia harus bisa memilih mana pertandingan yang harus tampil dengan kekuatan penuh, dan mana yang biasa-biasa saja. Lalu, pemain kunci seperti Marselino Ferdinan dan Rizky Ridho Ramadhani harus dijaga agar tidak kelelahan.
3. Masih sering salah umpan
Salah umpan adalah penyakit para pemain Indonesia di berbagai level usia. Hal itu juga terlihat beberapa kali ketika menghadapi Filipina. Pemain terlihat masih belum bisa mengetahui kapan saat yang tempat memberikan umpan kepada rekannya yang lebih menguntungkan.
Untuk mengatasi masalah ini, para pemain harus tenang, fokus, dan berkomunikasi dengan baik. Peran pelatih dalam memberikan arahan selama pertandingan juga sangat penting.
4. Variasi taktik
Pada pertandingan melawan Filipina, terlihat sangat jelas sisi kanan timnas U-22 lebih hidup. Terbukti, Ilham Rio Fahmi memberikan dua assist manja kepada Marselino Ferdinan dan Fajar Fathur Rahman. Sementara gol Irfan Jauhari juga berasal dari kombinasi di kanan.
Seringnya serangan dari kanan cukup mengherankan. Sebab, di kiri, Indra Sjafri memiliki Pratama Arhan dan Witan Sulaeman. Tampaknya, kedua pemain belum maksimal. Bahkan, Witan Sulaeman terlihat lebih banyak menggiring bola. Sedangkan Pratama Arhan hanya dipercara melempar bola dari sisi kiri.
(andri ananto/anda)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini