@relevodeportes
Libero.id - Sebuah media olahraga di Argentina, Relevo Deportes, menyatakan timnas Argentina akan menggelar dua pertandingan uji coba di Asia pada Juni 2023. Lawan yang dihadapi adalah timnas China dan timnas Indonesia. Benarkah?
Dua bulan lalu, sepakbola Indonesia digemparkan pernyataan Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, menyatakan Erick Thohir sedang berusaha mendatangkan juara Piala Dunia 2022 ke Jakarta. Rencananya, untuk FIFA Matchday edisi Juni 2023, selan timnas Palestina.
Banyak yang terkejut dengan pernyataan eks Menpora. Beberapa lainnya menyebutnya sebagai mustahil. Sebab, butuh biaya besar bagi PSSI untuk mendatangkan Lionel Messi dkk.
Uniknya, rencana yang sempat menguap itu kini kembali muncul. Bukan dari pernyataan petinggi PSSI, melainkan sebuah media olahraga di Argentina. Media itu bernama Relevo Deportes.
Dalam pemberitaannya, Relevo Deportes menyebut Asosiasi Sepakbola Argentina (AFA) berencana melangsungkan dua pertandingan persahabatan di dua benua berbeda, Asia dan Eropa, pada FIFA Matchday Juni 2023. Lawan dari Asia adalah China. Sementara tim dari Eropa sedang dicari.
Tapi, rencana itu ternyata melanggar aturan FIFA. Sebab, jarak penerbangan dari satu negara ke negara lain tidak boleh lebih dari 5 jam.
Relevo Deportes menyebut, untuk menyiasati hal itu, AFA memutuskan menggelar dua laga di Asia. Melalui sang jurnalis, Marcos Duran, AFA mencari satu lawan lagi selain China. Dan, yang dipilih adalah Indonesia.
"Pergi ke Asia bisa menjadi solusi AFA menyelesaikan masalah ekonomi yang selama bertahun-tahun menimpa. Juni mendatang menjadi ajang uji coba terakhir sebelum Argentina turun di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Argentina memiliki beberapa opsi. Yang paling memungkinkan adalah pertandingan melawan China dan Indonesia," tulis Relevo Deportes.
"Untuk Indonesia, mereka dijadwalkan akan menghadapi Palestina. Indonesia sedang mencari satu lawan lagi selain Palestina," lanjut tulisan Relevo Deportes.
Meski Argentina bakal menggelar pertandingan di Asia, tentu saja akan ada uang yang harus dibayarkan PSSI. Jumlahnya tidak sedikit, bisa mencapai 3-4 juta euro atau Rp48,6 miliar-Rp64,8 miliar. Pasalnya, AFA butuh uang untuk membayar semua operasional organisasi.
Jika Indonesia tidak sanggup, beberapa negara Asia selain China punya kesempatan. Negara di ASEAN seperti Malaysia atau Asia Timur macam Korea Selatan juga berminat. Begitu pula India dan beberapa negara Arab.
(andri ananto/anda)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini