Libero.id - Kesuksesan Park Hang-seo di Vietnam, yang diikuti Shin Tae-yong di Indonesia serta Kim Pan-gon di Malaysia, telah membuat sepakbola Asia Tenggara dipenuhi pelatih sepakbola Korea Selatan. Yang paling baru, Park Soon-tae memimpin Timor Leste mengalahkan Filipina di SEA Games 2023. Siapa dia?
Timnas Timor Leste U-22 baru saja membuat kejutan di SEA Games. Kalah 0-4 dari Kamboja di laga pertama dan 0-1 dari Myanmar di pertandingan berikutnya, mereka juga bangkit dengan mempermalukan Filipina 3-0.
Hasil positif itu tak lepas dari sentuhan pelatih dari Negeri Ginseng lainnya, Park Soon-tae. Kiprah manis di awal karier sepakbola Asia Tenggara itu diakui terinspirasi dari dua pendahulunya.
"Saya datang ke Asia Tenggara setelah Park Hang-seo. Jadi, sebagian dari diri saya ingin sesukses dia. Saya ingin membantu sepakbola Timor Leste berkembang. Saat ini, tim mereka meningkat. Hari ini, kami meraih kemenangan besar. Saya selalu lihat Coach Park sebagai inspirasi," kata Park Soon-tae di situs resmi SEA Games 2023.
Dengan absennya Shin Tae-yong dan Kim Pan-gon, Park Soon-tae menjadi satu-satunya pelatih asal Korea Selatan di SEA Games 2023. Jadi, saat Timor Leste bertemu Indonesia pada pertandingan Minggu (7/5/2023), dirinya tidak akan berjumpa Shin Tae-yong.
"Indonesia adalah tim terkuat di grup kami. Tapi, kami akan mencoba bermain dengan berani di pertandingan terakhir," ucap Park Soon-tae.
"Jika kami bisa mendapatkan hasil yang baik, itu akan menjadi sesuatu yang baik untuk Timor Leste. Tentu saja (lolos ke semifinal) tergantung pada hasil sisa pertandingan tuan rumah Kamboja," tambah Park Soon-tae.
Jika Timor Leste mampu mengalahkan Indonesia, gerbang ke semifinal terbuka lebar. Pasalnya, pada pertandingan terakhir, Indonesia akan bertarung hidup-mati melawan Kamboja. Jika Indonesia menang, berarti Timor Leste dan Garuda Muda yang akan mencapai babak 4 besar.
Pertanyaannya, apakah bisa Timor Leste mengalahkan Indonesia? Meski sepakbola selalu penuh kejutan, tampaknya sulit bagi Garuda Muda menelan pil pahit kekalahan dari mantan provinsinya.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Opini